WINA – ’’Popularitas’’ jembatan gantung yang hampir ambruk akibat luapan sungai Ciberang di Lebak, Banten, benar-benar mendunia. Setelah kapten klub sepakbola Manchester City, Vincent Kompany, mengkritik kondisi jembatan tersebut lewat jejaring sosial twitter, kini giliran warga di Austria angkat bicara. Itu terjadi setelah salah satu surat kabar dengan oplah terbesar di negara berpenduduk 8,4 juta jiwa tersebut menerbitkan gambar miris kondisi jembatan tersebut.
Adalah surat kabar harian Heute yang pada edisi Kamis 26 Januari mem-published foto jepretan dari kantor berita Reuters. Foto dengan gambar anak-anak sekolah di Kabupetan Lebak yang mencoba melintasi jembatan rusak tersebut diberi judul ’’Der gefährlichtste Schulweg der Welt” (Perjalanan ke sekolah paling berbahaya di dunia) berada di halaman tiga bagian Welt Heute atau Kabar Dunia Hari Ini.
Di samping foto yang terbit di surat kabar itu tertulis ’’Kilometerlange Märsche voller Gefahren müssen Kinder in Indonesien auf sich nehmen, um die Schule besuchen zu können’’. Kalau dalam bahasa Indonesia artinya, anak-anak di Indonesia harus melewati beberapa kilometer perjalanan yang penuh dengan bahaya untuk bisa sampai ke sekolah.
Dalam tulisan sepenggal itu, redaksi Heute mendeskripsikan semangat anak-anak Indonesia untuk belajar di sekolah, tanpa peduli akan bahaya yang mereka lalui.ââ¬Â¨
Munculnya foto tersebut tak ayal membuat malu warga Indonesia yang bermukim di Austria. Salah satunya diutarakan Fefi Fitriani, mahasiswi asal Jawa Barat yang tengah menempuh studi jurusan bisnis ekonomi di IBC Wina.
’’Aku malu banget pas buka koran ada foto jembatan gantung rusak di Indonesia. Kok masih ada di zaman sekarang seperti ini, sampai nggak diperbaiki jembatannya,’’ keluh Fefi.
Tak hanya Fefi, warga Austria yang melihat foto tersebut juga terkejut dengan keberanian anak-anak sekolah Indonesia. Tak jarang di antara warga yang geleng-geleng dengan potret suram di kabupaten yang dipimpin Bupati H. Mulyadi Jayabaya tersebut.
’’Berani sekali anak-anak Indonesia. Jembatan seperti ini kan bisa mencelakakan jiwa. Harus diperbaiki secepat,’’ ungkap Elisabeth Bauer, wanita asal Graz yang berprofesi sebagai dokter.
Foto suram tentang kondisi Indonesia ini bukan kali pertama diberitakan harian Heute. Pada pertengahan 2010, surat kabar yang dijual gratis ini pernah memuat berita dan foto tentang bocah asal Malang, Jawa Timur, yang gila merokok. Berita bocah bernama Sandi ini ditaruh di kolom kecil halaman depan koran.
Tak hanya di satu surat kabar, berita bocah yang gemar menghisap puluhan batang rokok per hari ini juga terbit di Österreich. Surat kabar terbesar kedua di Austria ini lebih ""fantastis"" lagi dalam menyajikan beritanya. Redaksi Österreich memberikan porsi hampir setengah halaman dengan foto Sandi yang sedang merokok. (ark)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Diplomatik Syria Didemo di Seluruh Dunia
Redaktur : Tim Redaksi