Jembrana Ajak Masyarakat Memelihara Sumber Air di PKB 2017

Kamis, 15 Juni 2017 – 18:15 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JEMBRANA - Kehebohan Pesta Kesenian Bali (#PKB2017) 2017 terus berlanjut. Perhelatan yang dilaksanakan satu bulan penuh sejak 10 Juni 2017 sampai dengan 8 Juli 2017 itu terus menghadirkan atraksi-atraksi menarik.

Karena itu, jangan lupa mampir ke Art Center, Denpasar, selama durasi waktu tersebut.

BACA JUGA: Masalah Lahan Tuntas, Saatnya Ngebut Bangun KEK Mandalika

Salah satunya duta kesenian dari Kabupaten Jembrana. Di #PestaKesenianBali 2017 Sekaa (kelompok) Bondres Ketekung Buntut dari Kabupaten Jembrana sukses menyihir pengunjung dengan membawa pesan untuk masyarakat, agar senantiasa menjaga kelestarian air.

Melalui garapan inovatif yang ditampilkan di Panggung Ayodya, Taman Budaya Denpasar.

BACA JUGA: Ditunggu Ya, Sumbawa Akan Gelar Banyak Festival di Lenang Indah

"Garapan yang kami bawakan ini juga mengacu pada tema Pesta Kesenian Bali ke-39, yakni Ulun Danu, Melestarikan Air Sumber Kehidupan," kata Koordinator Sekaa Bondres Ketekung Buntut Ida Bagus Sulinggih.

Kelompok seni dari kabupaten paling barat Pulau Bali itu membawakan garapan berjudul "Ulah Ngalih Aluh" yang dibawakan oleh tujuh pelawak dengan diiringi gamelan dan Paguyuban Seniman Muda Jembrana (Seni Sana Sini).

BACA JUGA: Mudik Naik Sepeda Sekaligus Nikmati Destinasi Wisata

Penampilan mereka memukau ratusan pengunjung PKB 2017. Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnus) menyaksikan penampilan rombongan tersebut dengan khidmat.

"Terima kasih kepada seluruh pengunjung yang hadir, semoga penampilan kami membawa manfaat untuk pariwisata maupun untuk kehidupan di Bali,”ujarnya.

Sulinggih memaparkan, memang di daerah Jembrana belum sampai ada krisis air.

Oleh karena itu, lewat pementasan ini diharapkan mendapatkan dampak positif bagi para pengunjung.

"Mudah-mudahan dari pesan pelawak kami bisa ikut menyadarkan masyarakat dan pemerintah daerah ikut memelihara sumber air, ini masalah penting, namun kami tetap tampil menjaga budaya untuk pariwisata kita," ucapnya.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jembrana Nengah Alit, jika air sudah dijaga dengan baik, akan bisa dinikmati hingga anak cucu dengan baik pula.

Dalam garapan yang kental dengan lawakan segar itu, dikisahkan pemain bernama Gek Ayu Lilis mulai bingung dengan keadaan bisnisnya yang kian memburuk, karyawannya mulai menuntut gaji yang tak kunjung dibayar.

Dia memutuskan untuk membuka usaha baru, yakni perusahaan air mineral demi memperbaiki keadaan ekonominya yang mulai memburuk.
Diketahui ternyata di Desa Yeh Mekecir terdapat sumber air (kelebutan) yang berada di tanah warisan keluarga I Soglo.

Selanjutnya, Gek Ayu Lilis mengutus ketiga anak buahnya, yaitu Genyol, Bongoh, dan Lonjang untuk mencari sumber air tersebut.

Usaha Gek Lilis untuk membuka usaha baru perusahaan air mineral akhirnya tidak terwujud karena pemilik tanah tempat ditemukannya sumber air itu bersikukuh mempertahankan dan tidak setuju pendirian perusahaan air mineral tersebut.

"Untuk penampilan ini, proses latihannya sekitar 3 bulan. Karena ini sekaa bondres, pesan-pesan moral yang kami bawakan diselipkan dalam berbagai lawakan," ucap Nengah Alit.

Menteri Pariwisata Arief yahya mengatakan, kekuatan Bali juga terdapat dari atraksinya yang sudah mendunia, tidak heran, banyak wisatawan yang ingin menyaksikan atraksi yang ada di PKB 2017 ini.

Seperti diketahui, Bali merupakan pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang paling strategis.

Sedikitnya 40 persen dari seluruh wisman masuk via Bali, 30 persen via Jakarta dan 20 persen via Kepulauan Riau.

Pria berbadan kekar itu juga menambahkan dalam PKB, ada banyak kegiatan yang bakal disajikan untuk menarik minat wisman maupun wisatawan nusantara (wisnus).

Menteri asal Banyuwangi itu juga menjelaskan, kegiatan ini adalah bagian dari usaha menjaga peradaban Bali.

PKB merupakan wadah penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni budaya Bali.

“Kekuatan Bali sebagai destinasi wisata adalah budaya. Kalau tidak dipertahankan, dikembangkan, dilestarikan, ini akan bahaya buat masa depan Bali. Kami ingin para pelaku seni yang ada di Bali selalu berinovasi dan selalu memberikan kreatifitas-kreatifitas terbaik yang mereka miliki,” tambah Arief.

Rabu, 14 Juni 2017, Menpar Arief Yahya meluncurkan hastag #PesonaAir di media sosial.

Netizen yang merespons cukup banyak, dan terus berkembang dari daerah dan destinasi wisata yang ada.

“Kami memang ingin mengamplifying pesan utama dalam Pesta Kesenian Bali, yakni Ulun Danu, melestarikan sumber air,” kata Arief.

Namun, pesan moral yang dikemas melalui media sosial itu, sekaligus untuk mendongkrak foto-foto bagus para travellers dan backpacker Indonesia yang sudah mengeksplorasi keindahan alam berbasis air di tanah air.

“PesonaAir menjadi trending topic dan menjadi bahasan yang menarik oleh para netizen, terima kasih,” papar Arief. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta Famtrip dari Eropa Kagumi Keindahan Bali dan Gili Trawangan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenpar  

Terpopuler