Jenazah Dua Anggota TNI yang Meninggal di Papua Tiba di Maluku

Kamis, 20 Mei 2021 – 10:11 WIB
Jenazah anggota Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya Praka M. Alif Nur Angkotasan tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon, Maluku, Kamis pagi (10/5). Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Jenazah anggota Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya Praka M. Alif Nur Angkotasan tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon, Maluku, Kamis pagi (10/5).

Keduanya diketahui meninggal dunia dibacok orang tak dikenal di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5),

BACA JUGA: Puluhan Personel TNI Mengantar Jenazah Praka Alif

Jenazah Praka Alif Nur yang dibawa pesawat Lion Air dengan register JT 880 dari Makassar tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon pada pukul 06.46 WIT.

Jenazah diserahkan oleh perwakilan Kodam Papua kepada Kodam XVI Pattimura melalui upacara militer di Bandara Internasional Pattimura.

BACA JUGA: Gubernur Papua: Yakinlah, Torang Bisa

Upacara penyerahan jenazah anggota TNI itu dipimpin langsung oleh Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Kodam XVI Pattimura Brigjen TNI Heri Sapari.

Setelah upacara militer, jenazah dibawa ke kampung halamannya, Desa Pelauw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang disaksikan istrinya, Dalimahu Talaohu, dan puluhan anggota keluarga lainnya.

Jenazah diantar oleh puluhan anggota TNI menuju Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, kemudian diseberangkan dengan kapal milik Polair Polda Maluku ke kampung halamannya, Desa Pelauw untuk dimakamkan.

Sebelumnya, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan dua jenazah anggota TNI dari Yonif Linud 432 Kostrad yang tewas dianiaya orang tak dikenal (OTK),

Dua personel TNI tersebut terbunuh akibat diserang oleh orang tak dikenal saat melaksanakan pembangunan talut di Kali Braga, Dekai. Keduanya dikeroyok.

"Belum dipastikan kelompok mana yang melakukan penyerangan dan menganiaya kedua personel TNI itu," lanjut dia. Dalam kejadian tersebut, dua pucuk senjata milik personel TNI yang meninggal dunia tersebut juga hilang.

Danrem mengatakan pihaknya sudah minta bantuan Pemda dan gereja serta tokoh masyarakat di Yahukimo agar dua pucuk senpi beserta amunisi yang diambil OTK dikembalikan.
"Mudah-mudahan berbagai upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil dan senpi serta amunisi yang diambil dikembalikan sebelum disalahgunakan, " harap Brigjen TNI Izak Pangemanan. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler