jpnn.com, JAKARTA - Jenazah Robby Tumewu hingga saat ini masih berada di rumah duka di Oasis Lestari, Tangerang. Menurut rencana, mendiang bakal dikremasi pada Kamis (17/1) mendatang.
"Kremasi di sini," kata salah satu suster bernama Astrid, Senin (14/1).
BACA JUGA: Kilas Balik Perjalanan Karier Robby Tumewu
Jadwal kremasi menyesuaikan persetujuan keluarga. Sebab ada beberapa kerabat yang berada di luar negeri.
Seperti diketahui, Robby Tumewu meninggal dunia pada Senin (14/1) dini hari sekitar pukul 00.15 dini hari. Beliau mengembuskan napas terakhir usai berjuang melawan stroke dan infeksi paru-paru.
BACA JUGA: Robby Tumewu Selalu Hadirkan Suasana Ceria dan Seru
Robby Purba wafat di usia 65 tahun. Sejak 2013, dia mengidap stroke dan harus menjalani perawatan intensif. Sejumlah operasi telah dilakukan untuk menyembuhkannya. Namun sakit yang diderita bertambah parah karena adanya infeksi paru-paru.
Semasa hidup Robby Tumewu dikenal sebagai desainer dan aktor. Sebelum populer selaku pemain sinetron dan film, dia dikenal sebagai desainer. Beliau bersama teman-temannya memprakarsai kelompok yang diberi nama Aranea dan aktif mengadakan fashion show.
BACA JUGA: Nia Dinata: Semangat Robby Tumewu Mencerahkan Kita Semua
Peragaan busana yang pertama diikuti Robby yakni pada 1973. Dia menyisihkan honor membuat sketsa yang dimuat di koran dan majalah demi acara itu. Beruntung debut peragaannya mendapat sambutan hangat dan order pun berdatangan. Kesuksesan itu mengantarkannya menjadi asisten perancang Henry Passage di Bandung pada tahun 1976. Dari sana kariernya sebagai desainer mulai dikenal luas hingga mancanegara.
Sepak terjang Robby dalam dunia peran bermula dari Teater Koma dan bergabung dengan Lenong Rumpi pada 1990. Setelah itu, dia sering kali membintangi serial yang bertema komedi. Seperti Keluarga Van Danoe, Flamboyan 108, Cepot dan Copet Kepepet, dan Oke-Oke Bos.
Tidak hanya sinetron, Robby juga turut membintangi beberapa film layar lebar. Antara lain Ca Bau Kan (2002) berperan sebagai Tio Bun Yak, Gie (2005) sebagai ayah Soe Hok Gie, dan Belahan Jiwa (2005). (mg3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenang Robby Tumewu Semasa Hidup, Lucu dan Kreatif
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra