Jenderal Andika: Kalian Adalah Calon Penerus Tonggak Kepemimpinan di TNI

Selasa, 27 September 2022 – 10:10 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Foto: Tangkapan layar akun Jenderal TNI Andika Perkasa di YouTube.

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengucapkan selamat kepada putra-putri terbaik yang terpilih menjadi calon taruna-taruni di Akademi Militer (Akmil) Tahun 2022.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menegaskan para taruna-taruni harus berbangga. Sebab, mereka merupakan calon penerus kepemimpinan di TNI. 

BACA JUGA: Prabowo Salam Komando Bareng Andika dan Dudung di DPR, Mantap!

“Selamat kepada para putra-putri terbaik bangsa yang telah terpilih menjadi taruna-taruni Akademi TNI Tahun Anggaran 2022. Kalian patut berbangga, karena kalian adalah calon penerus tonggak kepemimpinan di TNI,” kata Panglima dikutip dari kanal Jenderal TNI Andika Perkasa di YouTube, Selasa (27/9). 

Tahapan seleksi mulai dari matra hingga panitia pusat sudah dilaksanakan. 

BACA JUGA: Akhirnya, Jenderal Andika dan KSAD Satu Forum, Bertemu di Sini

Calon taruna menantikan jawaban sidang pemilihan terpusat integratif penerimaan Taruna Akademi TNI TA 2022. 

Calon Taruni AAU Arnetha Florencia Syaranamual merupakan anak sopir angkot. 

BACA JUGA: Hasil Survei: Panglima TNI Jenderal Andika Salah Satu Tokoh Berpengaruh

Namun, dia menegaskan hal itu tidak mengurangi semangatnya menjadi Taruni AAU. 

“Saya berkeinginan menjadi Taruni AAU dari setelah lulus SMA saya mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan nondiploma penerbangan sayap tetap di Akademi Penerbangan Indonesia di Banyuwangi,” kata Arnetha dalam video itu. 

Setelah lulus, Arnetha pun ingin mendaftar untuk menjadi seorang penerbang.
“Orang tua saya (ayah) sopir angkot, ibu saya ibu rumah tangga. Tidak menutup kemungkinan bahkan tidak mengurangi semangat saya menjadi taruni AAU,” kata Arnetha. 

Catar Akmil Antoni Lukas AP mengatakan sudah dari kecil bercita-cita menjadi TNI. 

“Pada saat saya masuk SMA, ada kakak saya beberapa yang masuk di Akmil, di AAL, dan itu memotivasi saya masuk ke Akademi Militer,” katanya. 

“Untuk mama dan bapa di Papua, saya akan berusaha terus di sini sampai bisa. Saya pastikan saya masuk masuk di Akademi Militer. Kami juga memang bukan dari kelaurga tentara, tetapi keluarga tentara, kan, terlahir dari saya,” ungkap Antoni Lukas AP.

Calon Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) M Faris Ramadan memohon doa dari ayah dan ibunya agar dia bisa lulus. 

“Saya anak kedua dari dua bersaudara. Ayah saya tukang service elektronik, ibu saya ibu rumah tangga. Untuk mama sama ayah, doakan di sini Faris lancar terus, bisa menjadi taruna AAU dan lulus menjadi letda,” kata Faris. 

Setelah melalui pemeriksaan akhir yang ditinjau Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan jajaran panitia pusat, maka sejumlah calon taruna dinyatakan lulus dengan memenuhi syarat menjadi taruna-taruni Akademi Militer. 

Seusai seluruh tahapan seleksi dengan aspek penilaian yang menjadi syarat penerimaan calon taruna, yakni psikologi, mental ideologi, administrasi, dan kesehatan, tersaring 401 calon taruna Akmil, 253 calon taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dan 150 calon taruna AAU. 

Revisi Peraturan Panglima TNI

Jenderal Andika mengatakan telah melakukan revisi aturan Panglima TNI Nomor 31 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Panglima TNI Nomor 27 Tahun 2017 tentang Penerimaan Perwira Prajurit Sukarela TNI. Dia menegaskan tujuannya adalah untuk mengakomodasi kondisi umum remaja di Indonesia. 

“Jadi, begini, ini harus diketahui untuk semuanya. Jadi, kita gunakan Peraturan Panglima TNI, yang terakhir itu Nomor 31 Tahun 2020, itu sudah saya lakukan perubahan yang sebetulnya mengakomodasi,” kata Jenderal Andika.  

Dia mencontohkan tinggi badan calon taruna dalam Peraturan Panglima Nomor 31 Tahun 2020 yang menjadi dasar saat ini adalah 163 sentimeter untuk pria, dan 157 centimeter bagi wanita. 

Lalu, dalam revisi diturunkan menjadi 160 sentimeter untuk calon taruna pria. 

Kemudian, 155 sentimeter untuk calon taruna putri. 

Selain itu, juga dilakukan perubahan soal usia. 

Pada aturan sebelumnya, harus berusia 18 tahun, namun kini menjadi 17 tahun 9 bulan. 

“Itu sudah saya turunkan. Jadi. saya sudah membuat revisi sedemikian rupa sehingga lebih mengakomodasi kondisi umum remaja Indonesia. Itu yang paling penting, termasuk usia,” katanya dalam Sidang Pemilihan Terpusat Integratif Penerimaan Taruna Taruni Akademi TNI Tahun Anggaran 2022 itu. 

Aspers Panglima TNI Marsekal Muda TNI Kusworo mengatakan apabila dari background penerimaan taruna dan taruni, secara umum semua memiliki kesempatan yang sama. 

“Jadi, tidak ada yang dibeda-bedakan, yang terpenting adalah memenuhi persyaratan,” kata Kusworo.

Dia menjelaskan bahwa dari persyaratan yang ada, memang tahun ini ada perbedaan. 

Kusworo mencontohkan soal umur. Tahun lalu, mengacu peraturan panglima yang ada, usia 18 tahun terhitung mulai dibukanya pendidikan.

Namun, lanjut Kusworo, di tahun ini ada sedikit toleransi tiga bulan lebih dimudakan, yakni 17 tahun 9 bulan terhitung mulai tanggal dibukanya pendidikan.  

“Ini saya rasa merupakan satu terobosan yang bagus, memberikan satu kesempatan toleransi,” ungkap Kusworo.  (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler