jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis menyatakan Polri masih terus melakukan operasi Aman Nusa II dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi Covid-19.
Dalam operasi yang dimulai 19 Maret 2020 itu, Polri bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait dengan melakukan berbagai kegiatan.
BACA JUGA: Reaksi Keras Din Syamsuddin Kepada Polri Setelah Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan
Antara lain, kerja sama dan koordinasi lintas sektor sejumlah 15.793.584 kali, edukasi kepada masyarakat sejumlah 52.077.210 kegiatan.
Kemudian, melakukan publikasi Humas Polri 60.235.000 kegiatan, penyemprotan disinfektan lebih dari 16 juta kali.
BACA JUGA: Maklumat Terbaru Kapolri Jenderal Idham Azis, Tegas!
“Pembubaran massa 4.091.339 kegiatan,” tegas Idham saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (30/9).
Idham yang hadir secara virtual juga menjelaskan bahwa Polri sejak Maret hingga 27 September 2020 telah melakukan upaya preemtif dan preventif terhadap berita hoaks provokatif lewat patroli siber 23.830.650 kegiatan, dan berkoordinasi dengan Kemenkominfo 23. 995.330 kali.
BACA JUGA: Perintah Jenderal Idham Azis untuk Seluruh Jajaran Polri
“Dalam hal upaya penegakan hukum sebagai ultimum remedium, penegakan hukum hoaks memanfaatkan isu Covid-19 sebanyak 104 perkara,” ujar jenderal bintang empat ini.
Selain itu, dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPR Herman Herry ini, Idham menambahkan Polri juga melakukan penegakan hukum penimbunan bahan pangan sebanyak 36 perkara, dan alat kesehatan 18 perkara.
Lebih lanjut Idham menjelaskan Satgas Preventif Operasi Aman Nusa II terus melakukan patroli di wilayah rawan penyebaran Covid-19, sekaligus membagikan bantuan sosial.
Menurut dia, hingga 27 September 2020, Sub Satgas Samapta melakukan kegiatan pengaturan sejumlah 23.995.497 kali, pengamanan 19.334.803, dan patroli 27.997.154 kegiatan.
Satgas Brimob pengamanan wilayah rawan kegiatan 1.888.957 kegiatan dan Sub Satgas Lantas 33.287.721 kegiatan.
“Selain itu Polri juga membentuk Satgas PEN Polri guna mencegah terjadainya penyimpangan anggaran PEN,” ungkap Idham. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy