Jenderal Iran jadi Korban Oposisi Syria

Jumat, 15 Februari 2013 – 22:11 WIB
TEHERAN - Dukungan militer Iran pada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad bukan isapan jempol. Seorang jenderal dan juga komandan Garda Revolusi (militer Iran) dilaporkan tewas di tangan oposisi Syria yang memerangi rezim Assad Rabu lalu (13/2).

Seorang komandan oposisi Syria mengungkapkan bahwa pasukannya melancarkan serangan di dekat Kota Zabadani, yang hanya belasan kilometer dari perbatasan Lebanon. Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Lebanon membenarkan kemarin (14/2) bahwa seorang jenderal Garda Revolusi tewas dalam serangan "kelompok teroris bersenjata" Syria dalam perjalanan dari Damaskus menuju Beirut, Lebanon.

Harian Al-Safir Lebanon melaporkan bahwa jenderal itu bernama Hessam Khoshnevis. Dia merupakan kepala badan rekonstruksi Iran yang membantu pembangunan kembali Lebanon pasca-perang antara Israel dengan Hizbullah pada 2006. Koran itu menambahkan bahwa dia berada di Syria untuk mempelajari rancangan pembangunan pemerintah setempat bagi wilayah Aleppo.       

Bagian Humas Garda Revolusi Iran menyebut bahwa seorang komandannya tewas oleh "tentara bayaran" di Syria. Jenazah Khoshnevis dimakamkan di Kota Senman.

Dalam pernyataannya, Kedubes Iran menjelaskan bahwa Hessam Khoshnevis juga dikenal sebagai Hassan Shateri. Jika Kedubes Iran menyebut dia terbunuh oleh "kelompok teroris" di Syria, Garda Revolusi merilis keterangan lain.

"Komandan Hassan Shateri mati syahid di tangan tentara bayaran rezim Zionis dan pendukungnya dalam perjalanan dari Damaskus menuju Beirut," ungkap Ramezan Sherif, jubir Garda Revolusi dalam pernyataannya kemarin.

Menurut Sherif, Shateri merupakan komandan Garda Revolusi dan juga kepala Komite Iran untuk Rekonstruksi Lebanon. Para politisi dan ulama Iran hadir dalam penghormatan terakhir buat Shateri di sebuah masjid di utara Teheran kemarin. Di antaranya, ada Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi, Panglima Garda Revolusi Jenderal Mohammad Ali Jafari, dan Panglima Garda Pasukan Quds Jenderal Ghasem Soleimani. Dari tayangan televisi pemerintah, terlihat pula bahwa para pelayat mengangkat sebuah peti mati.

Kantor berita Fars melaporkan bahwa Shateri merupakan veteran perang Iraq-Iran pada 1980-an dan bertugas di Afghanistan sebelum pindah ke Lebanon. Jenazahnya akan dimakamkan di Senman, kota kelahirannya, 150 kilometer timur Teheran, hari ini (15/2).

Iran merupakan pendukung utama rezim Assad yang terus berupaya mempertahankan kekuasaannya dari oposisi sejak 23 bulan lalu. Revolusi tersebut berubah menjadi perang saudara yang mengerikan. Menurut PBB, jumlah korban tewas akibat perang di Syria melampaui 70 ribu jiwa. (RTR/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto Hamil Kate Middleton Beredar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler