jpnn.com - IBU-IBU yang akan melewati proses melahirkan, kini tak perlu waswas lagi. Sebab, dengan Intra Labour Analgesia (ILA), rasa nyeri saat melahirkan pun tak ada lagi. Biaya yang harus disiapkan pun relatif tidak mahal. Persalinan dengan metode ILA akhir-akhir ini diminati kaum hawa di Kota Malang.
Usia kandungan Nicky Olivia saat ini sudah memasuki masa 35 minggu. Artinya lagi, sekitar sebulan mendatang, Nicky akan dikaruniai bayi. Mulai saat ini, perempuan yang bekerja di Harris Hotel and Conventions itu pun mulai diribetkan dengan persiapan menyambut kehadiran bayinya.
BACA JUGA: Buat Penggemar Band Queen yang Suka Vodka
Termasuk persiapan memilih proses kelahiran. Bagi ibu muda seperti Nicky, sejumlah referensi sudah dia lahap untuk memberi yang terbaik bagi kelahiran bayinya. "Termasuk alternatif menggunakan ILA. Saya sudah tahu. Kebetulan ada teman di Solo yang pernah melakukan itu," kata Nicky kepada Jawa Pos Radar Malang.
Nicky melanjutkan, berdasarkan pengalaman temannya tersebut, ILA merupakan cara untuk melahirkan secara normal, namun tak lagi merasakan rasa sakit atau nyeri. "Tapi, kok kayaknya kurang afdal ya jika melahirkan tanpa mengalami rasa sakit," kata Nicky sembari tersenyum.
BACA JUGA: Maudy Koesnaedi Merasa Paling Beruntung sebagai Wanita
Dr Putra Husada SpOG dari RSIA Melati Husada menyebutkan, ILA sendiri sebenarnya sudah ada sejak era 2000-an. Namun, saat itu belum terlalu populer. "Baru dua tahun terakhir, tren melahirkan melalui ILA mulai kembali ramai," kata Putra di ruang kerjanya, kemarin.
Secara umum, Putra menyebutkan, ILA adalah metode persalinan normal tanpa rasa nyeri. Sebab, saat mulai proses persalinan, tim dokter memberikan metode analgesik atau obat antinyeri kepada pasien. Efeknya, pasien merasa nyaman dan dalam keadaan kesadaran penuh melalui proses persalinan. Analgesik diberikan saat pasien sudah dalam kondisi pembukaan 3-4 cm.
BACA JUGA: Cut Tary Sudah Move On dari Richard Kevin
Dokter yang menangani pun tak boleh sendirian. Untuk proses persalinan menggunakan ILA, dibutuhkan dokter spesialis kandungan dan dokter anastesi. Pemberian anastesi di bagian intra lumbal dan akan bertahan empat hingga enam jam. "Diberikan hingga selesai proses persalinan," kata dia.
Pria 36 tahun itu melanjutkan, selama proses persalinan, si pasien akan merasa nyaman dan tidak merasakan sakit sama sekali. Pada saat dibutuhkan mengejan, maka si pasien juga akan mengejan selayaknya kelahiran normal. ”Sekali lagi, ini dilakukan dalam keadaan kesadaran penuh. Kalau tidak sadar, dia tidak bisa mengejan dong,” kata dia.
Intra Labour Analgesia
Masih menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang tersebut, selama ini, para pasien ILA adalah mereka yang sudah sangat open minded terhadap proses persalinan. Dilihat dari segmentasinya, mereka-mereka adalah keluarga muda hingga wanita karier yang sudah sangat paham tentang dunia persalinan.
"Istri Irfan Bachdim, si Jennifer Kurniawan itu melahirkan juga melalui proses ILA. Saat itu, bayinya perempuan dan memiliki berat badan 3,6 kg saat dilahirkan. Selain itu, para warga asing yang tinggal di Malang juga sudah sangat paham tentang proses persalinan menggunakan ILA tersebut," papar dia.
Selain terhindar dari rasa sakit, Putra melanjutkan, si pasien juga akan terhindar dari trauma rasa sakit di proses persalinan. Sehingga, saat persalinan anak kedua, ketiga, dan seterusnya, si pasien akan lebih percaya diri (pede).
"Biayanya pun juga relatif tidak mahal. Antara 1:1,5 jika dibandingkan dengan persalinan normal. Kalau dihitung, ya lebih mahal melahirkan secara operasi ya. Pasien kan hanya perlu menambah biaya untuk analgesik itu," tandas pria dengan dua anak tersebut. (radar malang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diabaikan Buffon, Seredova Malah Diincar Anak Pemilik Juventus
Redaktur : Tim Redaksi