Jeremy Thomas Ungkap Alasan Mendukung Komunitas Antipelakor, Jangan Kaget

Selasa, 08 November 2022 – 21:53 WIB
Jeremy Thomas dan istri dalam Talk Show bertema “Give the Massage, Menata Keluarga Bahagia di Era Digital" di Bounty Cruise, Denpasar, Bali, Sabtu (5/11). Foto: Dokumentasi Komunitas Anti Pelakor

jpnn.com, DENPASAR - Munculnya Komunitas Anti Pelakor sempat perbincangan hangat di media sosial.

Terlebih sejak banyaknya kasus artis yang rumah tangganya retak gara-gara pelakor hingga bercerai.

BACA JUGA: Terpilih jadi Ikon Anti Pelakor, Dhena Devanka Bilang Begini

Keberadaan komunitas ini pun mendapat cukup perhatian dari sejumlah publik figur, di antaranya pasangan selebritas Jeremy Thomas dan Ina Thomas. 

Pasangan yang jauh dari gosip miring itu bahkan sempat hadir dalam talk show bertema 'Give the Massage, Menata Keluarga Bahagia di Era Digital' di Bounty Cruise, Denpasar, Bali, Sabtu (5/11).

BACA JUGA: Jeremy Thomas Ternyata Pernah Diusir di Belanda, Ini Penyebabnya

Dalam acara tersebut, Jeremy mendukung kehadiran Komunitas Anti Pelakor.

Jeremy mengatakan era digital yang serba mudah bisa saja membawa dampak negatif pada kehidupan rumah tangga.

Akses mencari pasangan idaman lain dapat dilakukan dengan mudah melalui media sosial. 

"Karena itu, nilai moral positif keluarga penting diedukasi melalui media digital. Perkembangan media sekarang ini mesti disikapi dengan bijaksana, agar tidak membawa dampak negatif bagi rumah tangga," kata Jeremy kepada awak media. 

Mengarungi biduk rumah tangga selama 27 tahun bersama sang istri, Jeremy mengaku tak mudah.

Menyatukan dua karakter berbeda butuh proses yang panjang. Namun, hal ini bukan sesuatu yang mustahil jika mau diusahakan.

"Proses itu tidak berakhir selama masih ada napas. Selama itu pula cinta harus dipupuk terus-menerus," tuturnya. 

Di sisi lain, pendiri Komunitas Anti Pelakor, Ade Novatresna mengungkapkan media sosial termasuk salah satu pemicu perceraian di era digital.

Angka perceraian ini semakin tinggi sejak penggunan media sosial yang ikut meningkat di masa pandemi.

Ade mengatakan Komunitas Anti Pelakor ini menjadi wadah bagi perempuan korban perceraian akibat orang ketiga.

"Kami melihat sejak pandemi Covid-19, ada peningkatan jumlah wanita yang menjadi korban perceraian karena munculnya orang lain dalam rumah tangga," kata Ade. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler