jpnn.com - RIO DE JANEIRO - Inilah final ideal yang mempertemukan negara dari dua kiblat sepakbola: Jerman yang mengusung kekuatan Eropa kontra Argentina yang mewakili keindahan sepakbola Amerika Selatan.
Laga yang akan digeber di Estadio Maracana, Senin (14/7) dini hari WIB diyakini bakal berjalan dengan tensi tinggi. Pasalnya, kedua negara sama-sama mengusung ambisi besar di laga itu.
BACA JUGA: Tak Peduli Skor, Yang Penting Jerman Menang
Jerman bakal mengusung misi mengukir history sebagai negara pertama yang mampu menjadi juara di benua Amerika. Prestasi terbaik dibukukan Ceko dan Belanda yang mampu menjadi runner up pada edisi 1962 yang digeber di Chili dan 1978 di Argentina.
“Pada masa lalu kami tak pernah melakukannya. Jadi, kami tahu kami bisa mengukir sejarah,” terang pelatih Jerman, Joachim Low di laman resmi FIFA.
BACA JUGA: Warga Brasil Lebih Senang Argentina Juara
Konfidensi Low terdongkrak karena memiliki rekor bagus ketika berjibaku kontra Argentina di Piala Dunia. Tim Panser, julukan Jerman sukses menekuk Argentina pada babak perempat final Piala Dunia 2006 dan 2010.
Selain itu, Jerman juga tengah berada dalam periode hebat setelah tak terkalahkan dalam 17 pertandingan terakhir. Rinciannya ialah 12 kemenangan dan lima hasil imbang.
BACA JUGA: Thiago Silva Minta Maaf Kepada Fans Brasil
Jerman juga ingin mengulangi kesuksesan ketika menekuk Argentina pada final Piala Dunia 1990 silam. Itulah kali terakhir Jerman (saat itu masih bernama Jerman Barat) mampu melaju ke podium juara.
Selain itu, Tim Panser juga tak mau terus-terusan menjadi pecundang di babak akhir Piala Dunia. Sebelumnya, Jerman mampu melaju ke semifinal empat Piala Dunia terakhir. Sayangnya, tak sekalipun Jerman bisa melangkah ke tangga juara.
“Amerika Latin selalu mendominasi di benua ini. Jadi, kenapa kami tak bisa menjadi negara pertama yang juara?” sumbar Low.
Ambisi Low bakal ditopang dengan misi individu beberapa pemain Jerman. Salah satunya ialah Thomas Muller yang kini sudah mengoleksi lima gol atau hanya tertinggal satu gol dari top skor sementara James Rodriguez.
Bomber gaek Miroslav Klose juga punya ambisi tersendiri. Jika diturunkan, Klose berpeluang menajamkan rekornya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia. Saat ini Klose menggenggam predikat itu dengan koleksi 16 gol.
Selain itu, empat penggawa Jerman juga dinominasikan sebagai pemain terbaik. Mereka ialah Philipp Lahm, Toni Kroos, Muller dan Mats Hummels. Jika mampu membawa Jerman juara, peluang mereka merebut gelar pemain terbaik tentu semakin lebar.
“Sederhana saja. Kami hanya ingin menjadi juara,” tegas Lahm di laman Globo Esporte.
Di sisi lain, Argentina tentu tak mau pulang dengan kepala tertunduk. Tim Tango, julukan Argentina berambisi menuntaskan dendam pada Jerman atas kekalahan di dua edisi terakhir.
Argentina juga ingin mengakhiri paceklik gelar yang sudah terjadi selama 28 tahun. Kali terakhir Argentina mampu melaju ke tangga juara ialah pada edisi 1986 silam. Kebetulan, saat itu mereka juga mampu menekuk Jerman.
Tak hanya mengusung dendam, Argentina juga ingin menjaga dominasi negara Amerika Latin ketika berjibaku kontra wakil Eropa di partai final. Ini adalah pertemuan kesepuluh antara negara dari kedua benua. Dalam sembilan partai sebelumnya, tim asal Amerika Selatan mampu memetik tujuh kemenangan.
“Menjadi juara selalu bagus untuk sepakbola di Argentina. Kami perlu bermain sempurna untuk menang,” ujar pelatih Argentina, Alejandro Sabella di laman AS.
Sorotan utama di kubu Argentina bakal mengarah pada Lionel Messi. Pasalnya, bomber berjuluk Si Kutu itu selalu menjadi pecundang ketika membela timnas. Hingga kini Messi belum sekalipun membawa Argentina memenangi turnamen bergengsi di level senior. Padahal, Messi memiliki sederet prestasi membanggakan di level individu. Di antaranya ialah empat gelar pemain terbaik dunia.
“Saya lebih senang memenangkan Piala Dunia dibandingkan menjadi pemain terbaik dunia,” tegas Messi di laman Football Espana. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marquez Petik 9 Kemenangan Beruntun
Redaktur : Tim Redaksi