jpnn.com, GELSENKIRCHEN - Belanda akan menentukan nasibnya sendiri di UEFA Nations League. Lolos ke semifinal (final four) atau hanya sekadar bertahan di League A.
Dalam empat tahun terakhir, Tim Oranye hanya berstatus tim semenjana di Eropa. Pada dua turnamen mayor, Euro 2016 dan Piala Dunia 2018, Belanda absen.
BACA JUGA: Semifinal, Degradasi dan Promosi UEFA League Nations
Namun, sejak di tangan Ronald Koeman, Belanda mengalami kebangkitan. Kampiun Euro 1988 itu punya kans lolos ke fase final UEFA Nations League tahun depan. Syaratnya Belanda sanggup mengalahkan Jerman di matchday keempat Grup 1 League A di Veltins-Arena dini hari nanti (20/11).
Virgil van Dijk dkk bahkan hanya membutuhkan hasil imbang lawan Jerman ini. Seandainya hasil seri terjadi maka Belanda dan Prancis punya poin yang sama yakni tujuh. Namun karena sampai kemarin (18/11) agregat gol Belanda lebih baik yakni plus empat (6-2) dibandingkan agregat gol Prancis yang nol (4-4), Belanda yang bakal memuncaki klasemen Grup 1.
BACA JUGA: Cukur Belgia, Swiss Susul Portugal dan Inggris ke Semifinal
Nah, Koeman kepada Sky Sports kemarin mengatakan sepak bola Belanda memiliki masa depan yang cerah. Mantan pelatih Everton itu optimistis Oranye akan terhindar dari hat-trick gagal partisipasi di turnamen mayor.
“Kami membuat langkah besar berkat kemenangan atas Prancis. Saya bangga kematangan bermain sepak bola yang ditunjukkan oleh semua pemain kami,” tutur pelatih berusia 55 tahun itu bangga.
BACA JUGA: Inggris Menang, Kroasia Degradasi, Spanyol Gigit Jari
Dengan kemenangan 2-0 atas Prancis pada Sabtu (17/11) lalu, maka tim Belanda era Koeman ini sah saja mengklaim kalau mereka adalah spesialis penakluk para juara.
Di antara sembilan laga Belanda sejak Koeman memegang kendali pada 6 Februari lalu, Van Dijk dkk sudah mengalahkan tiga tim juara di tiga turnamen mayor terakhir. Yakni menang atas juara dunia 2014, Jerman (13/10). Lalu memukul juara Euro 2016, Portugal (26/3). Dan tentu menang atas juara dunia 2018, Prancis (17/11).
“Belanda menunjukkan sesuatu yang tidak sering dilihat dalam beberapa tahun belakangan. Kini kami punya kans menjuarai grup dan bahkan saya tidak menyangka bakal seperti ini,” kata Koeman.
Andai imbang atau menang atas Jerman, Belanda akan menyusul Portugal, Inggris dan Swiss ke semifinal UEFA Nations League.
De Telegraaf kemarin mengungkapkan ada beberapa faktor yang membat sepak bola seperti lahir kembali di tangan Koeman. Misalnya Koeman berhasil mematangkan talenta terbaik Belanda yang sempat frustrasi di level klub.
Misalnya Memphis Depay. Winger Olympique Lyon tersebut sempat dinilai akan menjadi pemain besar saat di klub sebelumnya, Manchester United. Dua musim di United (2015-2017) Depay bermain 57 kali dengan kontribusi tujuh gol dan enam assist. Kemudian ada juga Ryan Babel yang terbuang di Besiktas. Babel yang terakhir masuk timnas pada 2011 sejak pemanggilan ke Belanda akhir 2017 sudah bermain 11 laga dengan sumbangan tiga gol dan tiga assist.
“Saya pun bangga dengan pemain-pemain Belanda yang ditempa dengan sangat luar biasa di level klub. Gini (Georginio Wijnaldum) dan Virgil (van Dijk) menunjukkan determinasi luar biasa,” kata Koeman.
Di sisi lain, manajer tim Jerman Oliver Bierhoff dalam situs resmi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) berujar pertandingan lawan Belanda selalu spesial. Rekor pertemuan kedua tim sebanyak 41 kali dengan Jerman menang 15 kali, seri 11 kali, dan 15 kalah.
“Tak diragukan lagi inilah laga bergengsi di akhir tahun bagi kami. Kami ingin tim mengalami improvisasi setelah serangkaian hasil buruk yang terjadi sepanjang tahun ini,” ucap Bierhoff.
Bild menulis jika merujuk kata-kata der trainer Jerman Joachim Loew yang akan memberikan kesempatan kepada pemain muda di kualifikasi Euro 2020, maka laga lawan Belanda ini adalah titik awal yang tepat. Pada 2 Desember mendatang, proses undian Euro akan dilakukan. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Portugal jadi Tim Pertama ke Final Four UEFA Nations League
Redaktur & Reporter : Adek