JAKARTA - Sejak sejumlah kader Partai Demokrat (PD) terjerat kasus korupsi, partai pemenang Pemilu 2009 itu seolah mengalami keterpurukan dalam berbagai survei partai politik. Melihat kenyataan pahit itu, anggota (Wanbin) PD itu mengaku sangat kecewa.
Salah satu yang membuat Jero sangat kecewa adalah hasil survei terakhir Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tinggal 8 persen, jauh dari saat Pemilu 2009 yang mencapai 21 persen.
"Jadi ada hasil riset, PD cuma delapan persen. Belum pernah angka itu terjadi. Kami agak kecewa keras, prihatin, kecewa lah," ujar Jero di kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/2).
Menteri ESDM itu mengakui, saat ini PD memang mengalami kemerosotan karena kasus-kasus korupsi yang menjerat sejumlah kadernya. Bahkan mengutip sebuah survei, Jero mengaku kecewa karena PD dianggap partai terkorup lantaran kader-kadernya terjerat kasus suap Wisma Atlet dan Hambalang di Kemenpora, maupun suap anggaran Kemendiknas.
"Saya berpikir, apa iya. Lalu saya analisa. Siapa, sih, kader yang korupsi. Ada lima atau enam orang. Saya pikir tak terlalu banyak," sambungnya.
Ditegaskannya, beberapa kader terlibat korupsi bukan berarti partainya adalah partai yang korup. Meski demikian diakuinya, masyarakat memiliki persepsi sendiri terhadap partai yang anggotanya tersandung kasus korupsi.
Jero sempat menduga salah satu penyebab turunnya elektabilitas adalah dugaan keterlibatan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum dalam kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang yang tak kunjung diputus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jero berharap KPK segera memberikan kejelasan mengenai kasus ini.
"Urusan Mas Anas diberitakan oleh pers, tapi di KPK enggak putus-putus. Kawan saya dari partai lain (PKS) sehari putus, ini setahun tidak putus-putus. Kalau ada bukti, ya iya. Kalau tidak, tidak," tandas Jero dengan nada kecewa.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlibat Narkoba, Wakil Ketua Golkar Mundur
Redaktur : Tim Redaksi