jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Utama BRIN, Prof R Siti Zuhro mengatakan partai Nasdem, PKS dan Demokrat lebih mungkin masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika ketiganya gagal membentuk koalisi.
“Tampaknya KIB tak tertutup kemungkinan bisa jadi wadah bagi ketiga parpol untuk berkoalisi kalau sampai koalisi NasDem, Demokrat dan PKS batal,” ujarnya saat dihubungi, Senin, 8 Agustus 2022.
BACA JUGA: Waketum PAN Tangkap Sinyal Bakal Ada Partai Lain Gabung KIB
Siti menganalisis ketiga partai tersebut lebih berpeluang masuk ke KIB karena faktor historis. PDIP sejak awal kurang welcome kepada Demokrat dan PKS.
“Sementara NasDem juga kurang mesra dengan PDIP,” jelas dia.
BACA JUGA: Pengamat Politik Ini Merespons Rencana KIB Menambah Anggota Lagi, Simak
Ditambah lagi, kata Siti, Gerindra sejak awal kurang berhasil membujuk Demokrat. Sementara PKS punya pengalaman yang kurang menguntungkan berkoalisi dengan Gerindra.
“Karena mengapa peluang berkoalisi dengan KIB lebih memungkinkan,” tutup dia.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Mesti Cermat Sikapi Dinamika Internal KIB dan Golkar
Meski demikan Siti masih meyakini ketiga parpol tersebut bakal segera membangun koalisi. Dia merasa, ketiga parpol ini memiliki kesamaan pandangan dalam menghadapi Pemilu 2024.
Siti mengatakan, NasDem sudah mengumumkan 3 bakal calon presidennya. Sementara Demokrat berharap Ketumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa dicalonkan sebagai presiden.
“PKS meskipun berharap kadernya sendiri bisa dicalonkan, tapi salah satu calon yang diusulkan NasDem juga diminati di internal PKS. Artinya, tidak tertutup kemungkinan ketiga parpol ini berkoalisi,” katanya.
Siti menambahkan, kemungkinan munculnya 4 pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2024 cukup menjanjikan. Meskipun tak tertutup kemungkinan bisa berubah.
“Ketika ada parpol yang tidak puas dan menyeberang ke koalisi lainnya,” jelas dia. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif