jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) petang nanti (16/6) meggelar sidang isbat penetapan 1 Ramadan.
Meski hilal berpotensi besar tidak terlihat petang nanti, Kemenag tetap menyebar tim rukyat di seluruh penjuru Indonesia.
Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Machasin mengatakan, tidak ada perubahan signifikan lokasi titik pantau hilal. Di wilayah DKI Jakarta misalnya, titik pantau "bulan muda" dilaksanakan di beberapa titik.
BACA JUGA: Ini Pandangan SBY soal Dana Aspirasi 20 Miliar
Seperti di kantor wilayah (Kanwil) Kemenag DKI Jakarta, Pulau Karya di gugusan Kepulauan Seribu, dan di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat.
Sementara di wilayah Jawa Timur, lokasi rukyat di antaranya ada di Tanjung Kodok, Paciran, Lamongan. Selain itu juga dilaksanakan rukyat di menara masjid Agung Surabaya, pantai Bawean Gresik, dan di Pantai Serang Kabupaten Blitar.
Machasin mengatakan, meski beredar kabar bahwa petang nanti hilal tidak akan terlihat saat dipantau, proses rukyat tetap dijalankan secara serius dan sesuai prosedur. Jika memang nanti dari seluruh titik pantau rukyat tidak ada yang melihat hilal, keputusan sidang isbat mengatakan apa adanya.
"Jika petang nanti hilal tidak terlihat, berarti masyarakat mulai berpuasa Kamis (18 Juni, red)," kata dia. Dengan kata lain, masyarakat mulai menjalankan salat tarawih Rabu malam (17 Juni).
Tetapi jika nanti malam ada laporan titik pantau ada yang melihat hilal, berarti besok (17 Juni) sudah 1 Ramadan atau awal puasa. Machasin mengatakan sebagai unsur pemerintah, tetapi menunggu keputusan hasil sidang isbat malam nanti. (wan/end)
BACA JUGA: Menteri Susi Kepincut Faisal Basri, Ini Alasannya
BACA JUGA: Jaringan Sabu-Sabu dari Malaysia Terbongkar, Oknum Polri Diduga Terlibat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Pembunuhan ANG Terungkap, Agus Sampaikan Kabar Gembira ke Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi