jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan besaran ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) di Undang-Undang Pemilihan Umum (Pemilu) nol persen.
“Saya berdoa mudah-mudahan nol persen supaya kandidatnya banyak. Wah lucu-lucu nanti lihat kandidat kita, ada mantan gubernur, mantan anggota DPR, pimpinan DPR. Jadi banyak, bagus,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7).
BACA JUGA: Ada Wacana Duet JK-AHY, Bamsoet Pengin Jokowi-Airlangga Saja
Jadi, kata Fahri, kalau kandidat banyak, biarkan mereka bertarung terlebih dahulu di putaran pertama pilpres. Kemudian, pada putaran kedua baru bertarung satu lawan satu. “Kan asyik nontonnya itu. Rakyat juga jadi pengin tahu,” ujarnya.
Mantan wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuturkan, KPU sudah harus mengatur dari awal supaya pelaksanaan pileg dan pilpres serentak 2019 benar-benar berjalan baik.
BACA JUGA: Anies Baru di Level Cawapres
“Supaya rakyat terlibat dari awal. KPU jangan salah itu, karena itu dia harus mengatur pesta rakyat ini supaya banyak orang tahu siapa yang harus dipilih. Salah pilih lima tahun loh akibatnya,” katanya.
Dia kembali mengingatkan PT nol atau 20 persen, KPU sudah harus menyiapkan perangkatnya dari sekarang. Apalagi, kalau PT nanti benar-benar nol persen, proses penyelenggaran pertandingan ini bisa lebih rumit dari Piala Dunia.
BACA JUGA: PDIP Paksakan BG Cawapres, Jokowi Pasti Kabur
“Meskipun penontonnya tidak sebanyak penonton Piala Dunia, tapi pesta Pemilu kita ini bisa lebih rumit kalau nol, dan itu juga membuat rakyat lebih banyak yang nonton. Karena kan calonnya lebih banyak,” ujarnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pilpres, Demokrat: Nama Jusuf Kalla Sudah Dibahas
Redaktur & Reporter : Boy