JAKARTA - Anggota senior Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Akbar Tandjung menyayangkan rencana sejumlah anggota HMI yang mengancam akan membuat kekacauan jika Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri kongres di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (15/3). Menurutnya, jika pagi tadi Presiden hadir di kongres, pihaknya tidak akan membiarkan keselamatan Presiden terancam.
Bahkan, Akbar menjamin tidak mungkin ada aksi lempar sepatu.
"Ya pasti tidak lah. Kalau Presiden SBY datang, pasti kami juga menjaga. Lihat saja ketika ada yang teriak-teriak, saya dan Pak Jusuf Kalla berdiri untuk menenangkan. Cuma memang situasi kebatinan sedang tidak kondusif," ujar Akbar.
Akbar mengakui saat ini suasana di HMI memang sedang tidak kondusif. Namun, kata dia, selama ini hubungan HMI dengan pejabat-pejabat negara terjalin dengan baik, termasuk dengan SBY.
"Oleh karena itu agar tidak menjadi suasana mengganggu kebersamaan kebatinan, dan menghormati Pak SBY sebagai kepala negara tidak membuka kongres. Kalau datang dengan suasana kebatinan tidak kondusif tidak baik," tuturnya Akbar.
Sebelumnya diberitakan pihak Istana Negara mengaku memang membatalkan jadwal Presiden menghadiri kongres HMI jauh-jauh hari sebelumnya karena alasan keamanan. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha membantah SBY baru berencana tidak hadir di kongres hari ini setelah adanya ancaman melempar sepatu dan penolakan pada SBY dari beberapa anggota cabang HMI.(flo/jpnn)
Bahkan, Akbar menjamin tidak mungkin ada aksi lempar sepatu.
"Ya pasti tidak lah. Kalau Presiden SBY datang, pasti kami juga menjaga. Lihat saja ketika ada yang teriak-teriak, saya dan Pak Jusuf Kalla berdiri untuk menenangkan. Cuma memang situasi kebatinan sedang tidak kondusif," ujar Akbar.
Akbar mengakui saat ini suasana di HMI memang sedang tidak kondusif. Namun, kata dia, selama ini hubungan HMI dengan pejabat-pejabat negara terjalin dengan baik, termasuk dengan SBY.
"Oleh karena itu agar tidak menjadi suasana mengganggu kebersamaan kebatinan, dan menghormati Pak SBY sebagai kepala negara tidak membuka kongres. Kalau datang dengan suasana kebatinan tidak kondusif tidak baik," tuturnya Akbar.
Sebelumnya diberitakan pihak Istana Negara mengaku memang membatalkan jadwal Presiden menghadiri kongres HMI jauh-jauh hari sebelumnya karena alasan keamanan. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha membantah SBY baru berencana tidak hadir di kongres hari ini setelah adanya ancaman melempar sepatu dan penolakan pada SBY dari beberapa anggota cabang HMI.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ormas Islam Satukan Barisan
Redaktur : Tim Redaksi