jpnn.com - SUNGAIPENUH – Mayat dalam kondisi mengenaskan ditemukan di Koto Baru Rawang, Kota Sungaipenuh, Jambi, kemarin (18/7). Diduga mayat merupakan korban mutliasi.
Mayat dalam kondisi terpotong dan tulangnnya ditemukan terpisah tercerai berai. Di lokasi juga ditemukan sebuah tas koper warna hitam ukuran besar yang diduga tempat membungkus korban. Polisi masih melakukan penyelidikan dalam kasus penemuan mayat ini.
BACA JUGA: Ditangkap Polisi, Barang Langsung Ditelan
Pantauan di lapangan, mayat ditemukan dilokasi pembuangan sampah KM 10, Kota Sungaipenuh arah Tapan. Mayat ditemukan di jurang dengan kedalam lebih dari 100 meter.
Mayat ditemukan sekitar pukul 12.00 wib oleh petani pencari buah labu warga Koto Baru Rawang Kota Sungaipenuh. Ia mencium aroma busuk dan sangat menyengat. Rupanya potongan mayat.
BACA JUGA: Waspada! Daging Ayam Berformalin Beredar
Di TKP juga ditemukan jilbab berwarna merah. Kemudian baju batik warnah merah mirip yang digunakan karyawan salah satu provider komunikasi. Selain itu juga ditemukan cincin di tangan korban.
Dari tanda-tanda tersebut, identifikasi awal menunjukkan bahwa mayat tersebut diduga merupakan Neti Marlina (36).
BACA JUGA: Ealah..Ramai-Ramai Mesum Setelah Jam Buka Puasa
Neti Marlina dilaporkan oleh pihak keluarga sudah menghilang selama 23 hari. Dan Neti Marlina juga merupakan salah seorang karyawan yang bekerja di salah satu Provider telekomunikasi di Kota Sungaipenuh.
Rustam, Kapolsek Kota Sungaipenuh mengatakan mayat ini pertama kali ditemukan warga Koto Baru saat mencari buah labu pada Jumat sekitar pukul 12.00. Namun warga baru melapor ke Polsek Kota Sungaupenuh sekitar pukul 11.00 wib Sabtu, siang.
"Kita terima laporan sekitar pukul 11.00 wib dan kita langsung turun kelokasi, 50 personil diturunkan untuk mengangkat mayat korban dari dasar jurang, diTKP ditemukan hanya tinggal tinggal tulang belulang, namun masih ditemukan identitas korban seperti cincin emas,baju dan jilbab berwarna merah," jelasnya. (sap/mui/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencuri Sepeda Motor Jamaah Itu Kena Batunya, Remuuuk, Kritis
Redaktur : Tim Redaksi