jpnn.com - MAKASSAR - Kemarahan Akbar (25), warga Rappang, Kabupaten Sidrap tak tertahankan lagi. Dia tega menikam Abdi (36), warga Jalan Pelita Raya Nomor 21, Makassar.
Peristiwa tersebut terjadi, Kamis (9/6) pukul 16.20 Wita di tempat usaha milik korban, Abadi Car Wash (ACS) yang melayani jasa cuci mobil di Jalan Pelita Raya.
BACA JUGA: Sakit Hati, Siswa SMP Bunuh Teman Sebaya
Berawal ketika Akbar bersama rekannya bernama Irfan (24), warga Jalan Ir Sutami, dekat SMA 6 Makassar hendak mencuci mobil di tempat usaha korban. Setelah mobilnya selesai dicuci, Akbar merasa kehilangan sesuatu. Ia kemudian mencarinya, namun tak jua didapatkan.
Barang tersebut tersimpan di dalam kantong berwarna merah yang disimpan dalam tas. Belakangan diketahui kalau benda yang dicari Akbar adalah jimatnya. Untuk mendapatkan kembali jimatnya, Akbar berkali-kali menanyakannya kepada Abdi selaku pemilik tempat cuci mobil. Tapi Abdi mengaku tidak mengetahuinya. Akbar bahkan meminta untuk ditunjukkan bukti rekaman melalui CTTV. Tapi Abdi tak bersedia memperlihatkannya.
BACA JUGA: Parah! Enam Polisi Jual Kunci Jawaban Rekrutmen Brigadir
Akbar langsung naik pitam. Keduanya pun terlibat adu mulut. Akbar yang tidak mampu menahan diri, sampai pada puncak amarahnya. Ia mencabut badik yang disimpan di pinggang sebelah kiri.
Akbar langsung menyerang Abdi dan menikamnya. Empat kali tikaman telah membuat Abdi tersungkur tak berdaya. Dua kali tusukan mengenai paha bagian kiri, satu tusukan di bagian telapak tangan kiri, dan satu di bagian dada namun hanya luka goresan.
BACA JUGA: Rampas Pistol Polisi, Dor! Pencuri Kehabisan Darah, Innalillahi
Beruntung, saat kejadian, salah seorang pegawai Abdi yang melihat bosnya ditikam, langsung berteriak hingga mengundang perhatian warga.Akbar pun langsung ciut setelah melihat warga berdatangan. Dia menjadi bulan-bulanan massa hingga babak belur.
Aksi massa baru terhenti setelah tim Resmob Polsek Rappocini yang dipimpin Ipda Nurthayana berada di lokasi. Polisi langsung mengevakuasi Akbar ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis, sementara Abdi dilarikan ke Rumah Sakit Faisal.
Rekan Akbar, Irfan sempat bersembunyi di sebuah kos-kosan yang tak jauh dari lokasi kejadian setelah massa berdatangan. Namun keberadaannya berhasil terendus tim Resmob Polsek Rappocini. Irfan kemudian dibawa untuk dimintai keterangannya.
Akbar yang telah mendapat perawatan medis, selanjutnya digiring ke Mapolsek Rappocini untuk diproses lebih lanjut. Kepada polisi yang memeriksanya, Akbar mengaku dirinya menikam lantaran jengkel saat pihaknya meminta rekaman CCTV ke Abdi, untuk mengetahui siapa yang mengambil jimatnya yang hilang di dalam tas. Namun Abdi tidak bersedia memperlihatkannya.
”Saya jengkel sekali, Pak. Saya kehilangan barang di dalam mobil saat dicuci. Saya minta diperlihatkan hasil rekaman CCTV yang terpasang di tempat cuci mobilnya, tapi dia tidak mau memperlihatkannya. Padahal yang hilang itu jimatku,” terang Akbar.
Ia mengakui kalau badik yang digunakannya menikam korban, dibawa dari rumahnya. Namun dia menyangkal kalau badik tersebut sengaja dipersiapkan untuk menikam Abdi.
Sementara Abdi yang jadi tumbal hilangnya jimat milik Akbar, mengaku menahu kalau yang disimpan dalam tas pemilik kendaraan yang dicuci di tempat usaha itu adalah jimat. “Saya tidak tahu kalau ada barangnya yang hilang dalam tasnya, karena saya tidak pernah melihatnya,” ujar Abdi, yang sesekali meringis kesakitan akibat tikaman di tubuhnya.
Kapolsek Rappocini, Kompol Muari mengatakan, pelaku penikaman telah diamankan setelah babak belur dihakimi massa. Ia masih dalam proses pemeriksaan. Dari pengakuannya, dia menikam korban lantaran jimatnya hilang di dalam tasnya saat dayang mencuci mobil di tempat usaha milik korban.
“Kami masih melakukan pemeriksaan. Selain pelaku, ikut diamankan barang bukti berupa badik milik pelaku yang digunakan saat menikam korban. Termasuk satu unit sepeda motor milik pelaku,” kata Muari. (ish/rus/bkm/fajar/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akad Nikah dengan Selingkuhan, Ketahuan Bini
Redaktur : Tim Redaksi