jpnn.com, JAKARTA - Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 berlangsung semarak. Selain pesertanya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, koleksi busana karya talenta-talenta mode dari satuan pendidikan vokasi sangat memukau pengunjung.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati yang mengenakan salah satu desain dari siswa SMK NU Banat Kudus mengaku bangga melihat 72 koleksi busana yang menonjolkan ciri khas daerah masing-masing.
BACA JUGA: Sekjen Kemendikbudristek & Dirjen Vokasi Berlenggak-lenggok di JMFW 2024, Cakep!
"Melihat karya anak-anak pendidikan vokasi ini, kami optimistis makin banyak dunia usaha dan duni industri (DUDI) yang tertarik," kata Dirjen Kiki seusai parade JMFW 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten, Sabtu (21/10).
Dirjen Kiki Yuliati dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, turut tampil di atas catwalk JMFW 2024. Bak peragawati keduanya tampil apik mengenakan busana rancangan siswa SMK.
BACA JUGA: JMFW 2024 Perkuat Ekosistem Modest Fashion Nasional
Menurut Dirjen Kiki, panggung JMFW 2024 menunjukan bahwa pendidikan vokasi menyimpan potensi besar dalam mendorong kemajuan industri fesyen melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.
“Tujuan kami adalah memberikan pengalaman berharga kepada para siswa sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa anak-anak SMK, anak-anak vokasi itu bisa menghasilkan karya-karya yang diakui industri, dunia fesyen,” terang Dirjen Kiki.
BACA JUGA: TEI 2023 dan JMFW 2024 Buka Peluang Kemitraan Pendidikan Vokasi dengan Industri
Lebih lanjut, dikatakannya bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan dunia industri, termasuk industri busana muslim yang sedang berkembang di Indonesia.
Dirjen Kiki menambahkan dari keikutsertaan satuan pendidikan vokasi tahun lalu, beberapa produk busana SMK sudah masuk ke katalog komersial dan mendapatkan buyer.
“Tidak hanya buyer, tetapi beberapa desainer terkemuka juga memberikan kesempatan magang atau bahkan bekerja di tempat mereka dan itu jalan yang sangat kami harapkan, ketika industri, dunia kerja bermitra dengan sekolah-sekolah kami,” ujarnya.
Dirjen Kiki menambahkan bahwa produk-produk yang ditampilkan para siswa dan mahasiswa vokasi setara dengan kualitas global. Namun, jangan salah menilai. Apa yang dipamerkan itu bukan sekadar produk, melainkan bentuk nyata implementasi Merdeka Belajar.
Produk-produk kelas dunia itu menunjukkan bagaimana siswa dan mahasiswa vokasi telah merasakan betul kemerdekaan dalam pembelajaran.
"Mereka bisa mengeksplorasi bakat dan mewujudkan imajinasi mereka melalui karya nyata,” cetus Dirjen Kiki.
Sementara itu, lNoor Afiana Ratnaningtias, siswa SMK Syubbanul Wathon, Magelang mengaku sangat lega bisa menampilkan karya busananya di panggung JMFW 2024.
Siswa kelas 12 Jurusan Tata Busana tersebut mengaku sangat bangga, terlebih salah satu baju rancangan Noor dikenakan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti.
“Saya merancangnya sekitar dua bulan dan harus kejar-kejaran dengan waktu karena sempat ada beberapa revisi yang harus dilakukan,” kata Noor Afiana.
Bagi SMK Syubbanul Wathon, penampilan di JMFW 2024 merupakan kedua kalinya. Meskipun demikian, Noor Afiana mengaku tidak menduga apresiasi para pengunjung begitu besar.
“Sebagai sekolah yang ada di daerah, ini adalah pengalaman belajar yang sangat luar biasa. Apalagi banyak desainer-desainer terkenal yang ikut di ajang ini,” Noor Afiana menambahkan.
Perasaan kagum dan bangga rupanya tidak hanya dirasakan oleh para siswa. Sejumlah pengunjung parade busana juga mengaku tidak menyangka jika peragaan busana yang ditontonnya merupakan karya siswa SMK.
“Saya sendiri tidak tahu kalau ada SMK Kedungpring atau SMK Kasreman, tetapi karya-karya mereka ternyata luar biasa,” kata Ariana Wijayanti, salah satu pengunjung pergelaran busana.
JMFW 2024 merupakan pergelaran busana yang digelar bersamaan dengan perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38. Di TEI 2023 pendidikan vokasi menampilkan inovasi teknologi dari Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Astra, SMK RUS Kudus, dan SMKN 5 Malang. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad