jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengadakan pertemuan dengan tim keamanan nasionalnya pada Senin untuk membahas perkembangan di Timur Tengah, kata Gedung Putih.
Pertemuan yang tertutup bagi pers itu akan diadakan di Ruang Situasi di kompleks Gedung Putih.
BACA JUGA: Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat
Secara terpisah, Biden juga akan berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II terkait masalah tersebut.
Sekitar 39.600 warga Palestina telah tewas dalam kurun waktu 10 bulan sejak Israel melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023 menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
BACA JUGA: Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
Serangan itu telah memicu peningkatan ketegangan situasi regional, dengan eskalasi terbaru terjadi Rabu lalu (31/7) ketika kepala politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran.
Kejadian tersebut terjadi sehari setelah serangan Israel di pinggiran kota Beirut yang menewaskan seorang komandan militer senior dari kelompok Hizbullah Lebanon.
BACA JUGA: Xi Jinping Turun Gunung, China Siap Membereskan Konflik di Timur Tengah
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh.
Departemen Pertahanan AS, Pentagon, mengumumkan pada Jumat (2/8) bahwa AS akan mengerahkan aset militer tambahan ke TImur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
"Departemen Pertahanan terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau mitra dan proksi Iran," katanya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif