jpnn.com - JAKARTA - Direktur utama PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono menegaskan bahwa apa yang telah dihasilkan ISC pada musim 2016 bisa menjadi pegangan untuk kompetisi 2017 mendatang.
Tanpa ada proses degradasi dan promosi, lanjut Joko, klub-klub tetap rela berjuang habis-habisan demi meraih prestasi, atau terhindar dari juru kunci.
BACA JUGA: Andik Akui Ada Klub yang Tawarkan Kontrak Padanya
"306 pertandingan berjalan, meskipun mengabaikan promosi degradasi, tetapi tidak ada klub yang mengabaikan kompetisi.”
“ISC mengantarkan kompetisi yang sebenarnya dari aspek sepak bola, ini jadi pegangan untuk kompetisi 2017," kata Joko dalam final season pressconference ISC A 2016, di Senayan City, Rabu (21/12) sore.
BACA JUGA: PT GTS Siapkan Tribute to Persipura di Bandung
Contoh positif atau pegangan yang dimaksud Joko adalah dengan tidak adanya lagi penunggakan gaji pemain.
"Klub telah lakukan upaya yang luar biasa, meningkatkan performa, kemudian berinteraksi untuk fans demi tampil lebih baik," imbuhnya.
BACA JUGA: Rexy Tukangi Thailand, Siap Tantang Indonesia di Piala Sudirman
Namun, bukan berarti ISC A tanpa catatan. Pria asal Ngawi itu menilai kejadian soal rivalitas suporter menjadi catatan mereka yang harus diperbaiki pada musim kompetisi selanjutnya.
"Ada beberapa hal kejadian soal rivalitas suporter, ini jadi note kita semoga 2017 bisa lebih baik," tandasnya.
Memang, dalam musim 2016 ini sudah banyak korban berjauhan. Rivalitas Bobotoh dan Jakmania, menjadikan masing-masing pihak harus kehilangan temannya karena kasus pengeroyokan.
Interaksi antara stake holder sepak bola, kemudian fans memang berlangsung maksimal dan hasilnya signifikan. Ada nilai lebih yang dihasilkan oleh ISC. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manu: Tanpa Boaz, Gelar Juara ini Kurang Terasa
Redaktur : Tim Redaksi