JAKARTA -- Pasangan calon gubernur yang diusung Partai Demokrat Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli diprediksi akan lolos ke putara kedua pemilukada DKI Jakarta bersama duet yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi, mengatakan, alasan Jokowi bisa lolos putaran kedua bersama Fauzi karena Wali Kota Solo itu mengambil pangsa pasar pemilih menengah ke atas.
"Dia (Jokowi) tampil sebagai kredibel alternatif, dan pada saat yang sama dianggap sebagai media darling memunculkan optimisme terutama di kalangan kelas menengah," kata Burhanudin, Rabu (11/7), di Jakarta.
Dijelaskan dia, untuk Foke, dia memiliki pendukung atau basis menengah ke bawah. "Segmen pendidkan rendah dan etnik Betawi. Ini yang membuat Foke seperti mendapatkan basis dukungan yang khas karena tidak diperebutkan pasangan lain," kata Burhanudin.
Selain itu, Burhanudin mengatakan, Foke sudah memiliki investasi politik selama lima tahun. Bagaimana dengan calon lain? Burhanudin menjelaskan misalnya Hidayat Nur Wahid-Didik, susah untuk lolos ke putaran kedua.
"Karena PKS tidak sekuat dulu lagi. Pada 2009 PKS bukan partai pemenang. Belum lagi, figur HNW yang kurang menggigit karena persepsi publik dia kurang kompeten," katanya.
Diakuinya sosok HNW memang bersih dari korupsi. Tapi, tegasnya, bersih saja tidak cukup untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Sedangkan untuk cagub Faisal Basri, Burhanudin mengatakan juga sulit lolos putaran kedua. Karena, segmen pemilih Faisal bertabrakan dengan Jokowi.
"Dan Faisal kalah bertarung. Dia calon independen tidak punya mesin partai, tidak memiliki kekuatan finansial kuat. Akhirnya suara Faisal tersedot ke Jokowi," kata Burhanudin.
Dia memastikan pemilukada putaran kedua nanti pasti akan lebih ramai dan menarik. "Satu merepresentasikan status quo dan satu anti status quo," pungkas Burhanudin. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Pemilih Ganda di TPS Foke
Redaktur : Tim Redaksi