Jokowi Ajak Pengusaha dan BUMN jadi Pemain Kelas Dunia

Jumat, 16 Agustus 2019 – 18:40 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pengusaha-pengusaha dan BUMN-BUMN harus berani menjadi pemain kelas dunia.

“Itulah yang harus dilakukan. Talenta-talenta kita harus memiliki reputasi yang diperhitungkan di dunia internasional. Itu yang harus kita siapkan. Sekali lagi kita harus semakin ekspansif, from local to global," ungkap Jokowi dalam pidato kenegaraan pada Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8).

Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan berbekal inovasi, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan teknologi, Indonesia bisa keluar dari kutukan sumber daya alam (SDM).

BACA JUGA: Di Depan Presiden Jokowi, Pak Oso Khawatirkan 2 Paham Pengancam NKRI

Menurut Jokowi, negara ini memang kaya bauksit, batu bara, kelapa sawit, ikan, dan lainnya. Hanya saja Jokowi menegaskan bahwa tidak cukup sampai di situ saja, karena kalau melakukan hilirisasi industri pasti bisa melompat lagi.

“Kita bangun industri pengolahan bauksit sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan. Kita bangun hilirisasi industri batubara menjadi DME (Dimethyl Ether) sehingga kita bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya," kata Jokowi.

BACA JUGA: Sampaikan RAPBN 2020 ke DPR, Jokowi Pertahankan Gaji ke-13 dan THR

“Kita bangun hilirisasi industri nikel menjadi ferro nikel sehingga nilai tambah nikel kita akan meningkat empat kali lipat," tambahnya.

Jokowi menyatakan Indonesia harus berani memulai dari sekarang. Menurut dia, beberapa lompatan kemajuan sudah dilakukan. Indonesia sudah mulai dengan program B20, akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30 persen biodiesel.

BACA JUGA: Jokowi Dinilai Tidak Menyampaikan Visi Progresif Pemajuan HAM

“Tetapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa membuat B100," tegas orang nomor satu di Indonesia itu.

Jokowi menyatakan, Indonesia sudah memproduksi sendiri avtur. Sehingga, lanjut Jokowi, Indonesia tidak mengimpor avtur lagi. Jokowi optimistis Indonesia bisa lebih daripada itu, yakni mengekspor avtur. "Kita bisa ekspor avtur, kita juga ingin produksi avtur berbahan sawit," ungkap Jokowi.

Dia menegaskan Indonesia sudah mulai membuka ruang pengembangan mobil listrik. Hanya saja, Jokowi meyakini sebenarnya bisa lebih sekadar dari pengembangan, melainkan membangun industri mobil listrik sendiri. "Tetapi kita ingin lebih dari itu, kita ingin membangun industri mobil listrik sendiri," paparnya.

Dia menegaskan, harus berani melakukan ekspansi, tidak hanya bermain di pasar dalam negeri. Produk-produk Indonesia harus mampu membanjiri pasar regional dan global. "Itu yang harus kita wujudkan," tegasnya.

Dia mengatakan, jika segera serius berbenah bersama, maka akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan.

“Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi," katanya.

Menurut Jokowi, jika lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru, maka bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan.

“Lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan harus kita dukung untuk melakukan pembenahan secara besar-besaran agar mampu menghadapi perubahan,” ujar Jokowi.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Tidak ada Pilihan Lain, Harus Berubah!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler