JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan segera membersihkan area waduk Pluit, Jakarta Utara dari pemukiman liar. Pasalnya, keberadaan pemukiman di wilayah itu sudah menganggu fungsi waduk.
"Mau tidak mau karena menyangkut keselamatan jutaan orang, tahun ini akan kita bersihkan sehingga benar-benar berfungsi sebagai waduk," ujar gubernur yang biasa disapa Jokowi itu saat rapat dengan para wali kota, camat dan lurah se-Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/1).
Waduk Pluit seluas 80 ha kini ditinggali oleh 17 ribu kepala keluarga. Selain menganggu fungsi waduk, para penghuni liar ini juga terancam bahaya akibat luapan air dari waduk seperti terjadi Jumat pekan lalu.
Pemprov DKI akan memberikan pilihan bagi para penghuni waduk Pluit untuk pindah ke rumah susun milik pemerintah. Bahkan Pemprov bersedia menyediakan perabotan bagi warga yang bersedia pindah.
Penghuni liar bukan satu-satunya masalah di waduk Pluit. Sedimentasi juga telah menyebabkan pendangkalan di waduk terbesar Jakarta itu.
Menurut Jokowi, kedalaman air di waduk pluit sebenarnya mencapai 10 meter. Namun, akibat sedimentasi saat ini kedalaman air hanya sekitar 2-3 meter. Akibatnya, volume air yang mampu ditampung menurun drastis. "Sedimennya (endapannya, red) sampai tujuh meter, karena itu tahun ini mau kita sedot, dikeruk biar normal," ujar Jokowi.
Sekedar diketahui, jebolnya tanggul di banjir kanal barat (BKB), Kamis pekan lalu menyebabkan aliran air terpaksa dialihkan ke waduk Pluit. Kiriman air yang besar dari BKB itu tidak mampu ditampung oleh waduk Pluit. Akibatnya wilayah Pluit sejak Jumat terendam banjir.
Kondisi ini diperparah dengan tidak berfungsinya beberapa pompa di waduk pluit. Empat dari delapan pompa di waduk Pluit rusak akibat terendam air. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Korban, Kemen PU Gandeng Mahasiswa
Redaktur : Tim Redaksi