Jokowi Akui Tak Mampu Atur Penonton Jakarnaval

Senin, 01 Juli 2013 – 19:38 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui bahwa penyelenggaraan Jakarnaval yang dilangsungkan Minggu (30/6) kemarin masih memiliki banyak kelemahan. Salah satunya dari segi pengaturan penonton.

Pria yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan, penonton karnaval seharusnya dibatasi ruang geraknya. Hal tersebut untuk memberikan ruang kepada peserta karnaval untuk berlenggak-lenggok dan beratraksi dengan bebas.

"Kemarin kan enggak bisa beratraksi, kemarin hanya bisa jalan. Itu seharusnya ada atraksinya. Kayak Sisingaan dari Subang itu ada atraksinya, yang dari Jember ada atraksinya, yang dari kita sendiri yang ondel-ondel ada atraksinya. Nah sekarang kayak gitu gimana?" ujar Jokowi saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/7).

Jokowi mengakui ada kesalahan dalam estimasi pengunjung. Ia tidak menyangka ada ribuan orang datang untuk menyaksikan karnaval yang merupakan bagian rangkaian perayaan HUT DKI Jakarta ke-486 itu.

Masalah sampah dan perusakan fasilitas umum juga terjadi dalam acara Jakarnaval. Padahal, Jokowi sendiri telah berkali-kali menghimbau warga untuk tidak melakukan hal tersebut.

Namun, sang gubernur memaklumi jika himbauannya tidak dihiraukan warga. Menurutnya, sikap disiplin memang sulit dan butuh waktu untuk ditumbuhkan.

"Sampah ya dibersihkan toh. Ya nanti lama-lama rumput ndak rusak," tegasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Diminta Jangan Nafsu Jadi Capres

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler