jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengutarakan niatannya untuk memangkas sebanyak 18 lembaga dan komisi yang dibiayai oleh negara. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi ini, wacana itu melihat banyaknya lembaga dan komisi yang tidak produktif, yang justru membebani negara.
"Dalam waktu dekat ini ada 18 (lembaga dan komisi)," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
BACA JUGA: Update Corona 13 Juli: Angka Kesembuhan di Jawa Timur Meningkat
Jokowi menjelaskan perampingan organisasi ini bisa menghemat anggaran negara. Hasil penghematan itu bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih produktif.
"(Hemat) anggaran, biaya. Kalaupun bisa kembalikan ke kementerian, ke dirjen, direktorat, direktur, kenapa kita harus pakai badan-badan itu lagi, ke komisi-komisi itu lagi," kata Jokowi.
BACA JUGA: Update Corona 13 Juli: Pertambahan Kasus Positif Covid-19 Hari Ini Menurun
Mantan gubernur DKI Jakarta ini sendiri menilai untuk mempercepat jalannya pemerintah, maka dibutuhkan organisasi yang produktif dan simpel.
"Saya ingin kapal itu sesimpel mungkin sehingga bergeraknya menjadi cepat. Organisasi ke depan kira-kira seperti itu. Bolak-balik kan saya sampaikan, negara cepat bisa mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara besar mengalahkan negara yang kecil, enggak. Kita yakini," jelas Jokowi. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Singgung Pertumbuhan Covid-19 di Jakarta, Tolong Perhatikan!
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga