Jokowi Bawa Tiga Isu Penting ke Parlemen Vietnam

Kamis, 13 September 2018 – 05:56 WIB
DIALOG: Presiden Joko Widodo bersama Wajah Yohanes Ande Kala alias Joni si bocah pemberani asal Kabupaten Belu, NTT saat berdialog di Istana Negara, Senin (20/8). Foto: setkab.go.id

jpnn.com, HANOI - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam Nguyen Thi Kim Ngan di Hanoi, Rabu (12/9). Dalam pertemuan tersebut presiden ketujuh RI menyampaikan tiga isu terkait hubungan kedua negara.

Pertama, Jokowi -sapaan Joko Widodo menyambut baik kerja sama antarparlemen Indonesia-Vietnam. Hal ini menurutnya perlu terus ditingkatkan termasuk melalui saling kunjung dan kerja sama erat di forum antarparlemen kawasan dan internasional.

BACA JUGA: Jokowi Dijadwalkan Bertemu Pengusaha dan Penguasa Korsel

"Kerja sama antar parlemen yang baik akan memperkaya hubungan kemitraan strategis Indonesia-Vietnam. Saya harap kerja sama parlemen juga dapat mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi di kawasan," kata Jokowi.

Isu kedua yang disampaikannya terkait hubungan kemitraan strategis yang perlu terus diperkuat. Salah satunya, kemarin telah ditandatangani Rencana Aksi Implementasi Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam periode 2019-2023.

BACA JUGA: Kejutan Lagi, Vietnam Lolos ke Semifinal Asian Games 2018

Dikatakan Jokowi, rencana aksi memperluas bidang kerja sama kemitraan Indonesia-Vietnam seperti inovasi industrial dan intellectual property, ekonomi kreatif, ekonomi digital, serta pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menghadapai Revolusi Industri 4.0.

"Keberhasilan implementasi rencana aksi akan membantu kita hadapi ekonomi global yang terus tidak menentu. Untuk itu saya harap dukungan dari Yang Mulia dan parlemen Vietnam," pintanya.

BACA JUGA: Polri Pastikan Wilayah DIY Aman Jelang Kunjungan Presiden

Isu terakhir terkait sosial budaya. Menurut mantan wali kota Surakarta itu, kerja sama people to people akan mempererat hubungan masyarakat secara nyata. Karena itu, Indonesia-Vietnam perlu meningkatkan konektivitas kedua negara.

Terkait hal tersebut, Jokowi juga menyambut baik implementasi dari kerja sama sister city/sister province seperti pembentukan Ba Ria Vung Tau Trade Center di Kota Padang.

Selain itu juga pertemuan bisnis antar pengusaha dari Kota Ba Ria, Vung Tau dan Padang, Sumatera Barat, dan kerja sama dalam penataan ruang kota, ruang terbuka hijau, konservasi situs bersejarah, dan manajemen kota satelit.

"Kerja sama seperti ini juga akan meningkatkan interaksi antar masyarakat kedua negara," tambah Jokowi.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi Tinjau Proyek Irigasi Senilai Rp 225 Juta di Wajo


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler