jpnn.com, JAKARTA - Ulama karismatik dari Banten, KH Murtadlo Dimyati mengingatkan Presiden Joko Widodo agar dalam upaya menjaga ideologi Pancasila tidak terjebak pada persoalan kelembagaan.
Menurutnya, hal yang lebih penting adalah mendorong pengamalan ketimbang membuat lembaga Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) yang diisi tokoh-tokoh berpengalaman. Tapi karena presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu sudah membentuk UKP-PIP, maka Kiai Dimyati mendorong lembaga itu bekerja cekatan untuk menyusun program.
BACA JUGA: Timur Tengah Semakin Panas, Jokowi Kontak Erdogan dan Emir Qatar
Menurut Kiai Dimyati, pola Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) tetap masih bisa diterapkan. "Laksana para santri diwajibkan mengaji setiap saat, jadi pengamalan, bukan lagi teori pemahaman apalagi pengalaman. Ini bisa serempak se-Indonesia," ujarnya melalui pesan singkat, Minggu (11/6) petang.
BACA JUGA: Jokowi: Jangan Menunggu Perintah, Selesaikan dengan Cepat!
KH Murtadlo Dimyati.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Cidahu, Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten itu juga mengkritik slogan ‘Saya Indonesia, Saya Pancasila’ yang marak belakangan ini. Menurutnya, semestinya slogan yang digunakan adalah Sata Putera Indonesia, Saya Insan Pancasilais.
BACA JUGA: Jokowi: Insyaallah Secepatnya Pak Kiai, Kami Bangun 3 Lantai
Karenanya putra kedua ulama besar Banten, KH Muhammad Dimyati itu menegaskan, UKP-PIP seharusnya fokus pada pengamalan langsung nilai-nilai Pancasila. Sebab, jika tidak ada pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila kepada tunas-tunas bangsa maka UKP-PIP akan sia-sia.
"Yang amat mendesak adalah pengamalan, bukan pengalaman Pancasila. Jadi nggak perlu UKP, toh tinggal membuka aslinya Pancasila saja,” cetusnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah membentuk UKP-PIP. Selain itu, Jokowi juga menunjuk Yudi Latif sebagai kepala UKP-PIP.
Dalam struktir UKP-PIP juga ada dewan pengarah yang terdiri dari sembilan tokoh. Yakni Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, KH Ma'ruf Amien, M Syafii Maarif, KH Said Aqil Siroj, Andreas A Yewangoe, Sudhamek, Wisnu Bawa Tenaya dan Moh Mahfud MD.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ustaz HNW Dorong Jokowi Realisasikan Usul Komnas HAM soal Islah
Redaktur & Reporter : Antoni