jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Hendri Satrio memandang polemik soal rencana masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke jajaran petinggi BUMN, tidak baik bagi iklim politik.
Terlebih lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memikirkan adanya rekonsiliasi di awal periode kedua pemerintahannya agar suasana menjadi adem. Hal itu dibuktikan dengan merangkul Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju.
BACA JUGA: Ahok: Lu Kira Gampang jadi Orang Glodok
"Ahok ini kan punya cerita-cerita nih sebelumnya. Jokowi sudah bagus, memikirkan rekonsiliasi. Ya kalau ada Ahok lagi, ya ribut lagi, ramai lagi. Apa itu tujuannya?" kata Hendri saat berbincang dengan JPNN.com, Kamis (21/11).
Oleh karena itu, pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini menyarankan supaya Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan ke publik terkait posisi Ahok.
BACA JUGA: Ditolak Serikat Pekerja, Ahok: Tuhan Saja Ada yang Menentang Kok
"Menurut saya, dijelaskan saja oleh Erick Thohir, walaupun dia tidak harus. Namun, ini jadi gaduh. Saya pikir sebaiknya dijelaskan, apa sih maksudnya dengan pemanggilan Ahok? Kemudian mengatakan Ahok akan jadi petinggi BUMN. Ini apa sih rencananya?" ucap Hendri.
Pengajar di Universitas Paramadina ini juga mencoba menduga-duga tentang alasan Erick Thohir menggulirkan isu masuknya Ahok sebagai petinggi salah satu perusahaan pelat merah.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Erick Thohir Sudahi Kegaduhan soal Ahok
"Karena kalau dia pikir Ahok bersih, yang bersih banyak. Namun, apakah Ahok bersih benaran, kan tidak tahu juga. Anggaplah dia bersih, tetapi kan yang bersih juga banyak, tidak harus Ahok. Mau yang warga keturunan, yang bagus lainnya juga banyak yang tidak bikin gaduh sebelumnya," ujarnya.
Untuk itu, dia mendorong Menteri BUMN Erick Thohir bicara ke publik mengenai posisi mantan gubernur DKI Jakarta itu. Dengan begitu, kebisingan yang tidak produktif bagi jalannya pemerintahan bisa diakhiri. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam