jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi sempat blusukan membagikan sembako ke rumah warga di Kampung Sempur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/4) malam.
Video Jokowi menyusuri gang sempit, menyapa, bertemu, serta memberikan bantuan kepada warga di tengah pandemi Covid-19 viral.
BACA JUGA: Penjelasan Istana soal Presiden Jokowi Bagi-bagi Sembako di Masa PSBB
Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengatakan kebiasaan blusukan Jokowi ini membagi-bagikan sembako ke rumah-rumah warga di Bogor seharusnya diapresiasi, bukan malah diberikan sentimen negatif.
“Ada pemimpin kerja benar kok malah ditafsirkan macam-macam,” tegas Arteria kepada JPNN.com, Jumat (1/5).
BACA JUGA: Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Gresik Bagi-bagi Sembako di Tengah Pandemi COVID-19
Ia mengatakan blusukan Jokowi bukanlah perbuatan instan. Menurut dia, sejak menjadi wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, dan periode pertama presiden 2014-2019, Jokowi sudah melakukan hal seperti ini.
Anggota Komisi III DPR yang karib disapa Teri itu mengatakan bahwa gaya blusukan Jokowi sejatinya bukan sebuah barang yang baru bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
“Justru gaya blusukan dan model kepemimpinan Pak Jokowi yang rajin masuk keluar kampung menyerap aspirasi, melihat langsung keadaan dan kebutuhan rakyat, sudah melekat di hati rakyat dan menjadi pembeda pemimpin sebelumnya,” ungkap Teri.
Menurut Teri, dengan sering blusukan, Jokowi mampu membangun komunikasi efektif dan membuat suasana lebih dekat antara pemimpin dengan rakyat. Juga memperlihatkan kekuasaan penguasa yang tanpa dibatasi jarak dan sekat dengan rakyatnya.
“Terbukti, gaya kepemimpinannya membuat rakyat merasa sangat dekat dengan beliau. Ini bukan pencitraan, akan tetapi lebih pada gaya kepemimpinan Pak Jokowi,” katanya.
Dia menegaskan bahwa perbuatan Jokowi ini tidak ada relevansi maupun korelasinya pencitraan apalagi pemilu. Lagi pula, kata Teri, pemilu juga masih jauh. Jokowi juga sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi menjadi presiden.
“Toh pemilu masih jauh dan beliau sudah enggak bisa nyalon presiden lagi,” tegas Teri.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy