jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengatasi kelangkaan stok pangan di daerah. Pasalnya, pria yang akrab disapa Jokowi ini melihat adanya defisit produksi pangan di sejumlah daerah.
"Langkah-langkah antisipasi harus kita lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyat kita," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok melalui telekonferensi dari Istana Bogor, Selasa (28/4).
BACA JUGA: Fadli Zon Mengingatkan Jokowi Jangan Ambil Alih Tugas Ketua RT
Oleh karena itu, Jokowi meminta jajarannya menghitung ketersediaan bahan pangan di setiap provinsi. Hal ini untuk memilah daerah mana yang surplus dan mana yang defisit.
"Semuanya harus kita hitung. Laporan yang saya terima untuk stok beras defisit di 7 provinsi. Stok jagung defisit di 11 provinsi. Kemudian stok cabai besar defisit di 23 provinsi," kata Jokowi.
BACA JUGA: Masih Banyak Warga Membandel ke Jokowi, Baca Nih Data dari Polda Jabar
Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga mendapat data stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. Stok bawang merah diperkirakan juga defisit di 1 provinsi. Dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi.
"Stok untuk minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi, tetapi untuk stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi. Dan stok bawang putih diperkirakan defisit di 31 provinsi," kata Jokowi. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga