JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menuduh ada pihak-pihak yang berusaha mencoreng citra program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Pihak-pihak yang dituding Jokowi itu dinilai berusaha membangun opini publik bahwa program jaminan kesehatan itu telah merugikan masyarakat.
"Saya melihat ada pembelokan. KJS tidak berhasil, sistemnya nggak bener, harus dihentikan, suara yang ditangkap seperti itu. Kalau ada yang teriak-teriak seperti itu karena memang ada kepentingan, saya tahu," ujar Jokowi dalam rapat dengar pendapat publik mengenai KJS di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/3).
Menurutnya, hal-hal negatif tentang KJS disuarakan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Namun, Jokowi tidak menjelaskan lebih lanjut siapa pihak dan kepentingan apa yang dimaksud.
Jokowi hanya menegaskan bahwa tudingan tentang citra buruk KJS hanya fitnah belaka. Bahkan mantan Wali Kota Surakarta itu mengklaim telah turun langsung ke lapangan dan memastikan KJS sangat diapresiasi masyarakat.
"Dari lorong-lorong sempit itu banyak orang yang sakit terkapar di rumah, ini sekarang ada harapan untuk bisa berobat di RS. Saya masih yakin itu saya tiap hari ke RS dan masyarakat, saya tahu betul apa yang ada di masyarakat," paparnya.
Meski begitu Jokowi tetap mengakui bahwa saat ini KJS masih memiliki kekurangan. Di antaranya kurangnya fasilitas dan sumber daya manusia, sistem rujukan yang terlalu longgar, pembayaran klaim rumah sakit yang lambat dan lain-lain.
Ia pun mengaku akan terus melakukan perbaikan terhadap KJS. "Ya, memang ini masih kurang. Tapi apa karena itu ndak usah ada KJS, biar yang sakit dirawat di rumah saja? Kan ndak bisa seperti itu. Ini yang kita bangun sistem, tapi sekali lagi masih ada kekurangan, kelemahan yang perlu diperbaiki," tandasnya. (dil/jpnn)
"Saya melihat ada pembelokan. KJS tidak berhasil, sistemnya nggak bener, harus dihentikan, suara yang ditangkap seperti itu. Kalau ada yang teriak-teriak seperti itu karena memang ada kepentingan, saya tahu," ujar Jokowi dalam rapat dengar pendapat publik mengenai KJS di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/3).
Menurutnya, hal-hal negatif tentang KJS disuarakan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Namun, Jokowi tidak menjelaskan lebih lanjut siapa pihak dan kepentingan apa yang dimaksud.
Jokowi hanya menegaskan bahwa tudingan tentang citra buruk KJS hanya fitnah belaka. Bahkan mantan Wali Kota Surakarta itu mengklaim telah turun langsung ke lapangan dan memastikan KJS sangat diapresiasi masyarakat.
"Dari lorong-lorong sempit itu banyak orang yang sakit terkapar di rumah, ini sekarang ada harapan untuk bisa berobat di RS. Saya masih yakin itu saya tiap hari ke RS dan masyarakat, saya tahu betul apa yang ada di masyarakat," paparnya.
Meski begitu Jokowi tetap mengakui bahwa saat ini KJS masih memiliki kekurangan. Di antaranya kurangnya fasilitas dan sumber daya manusia, sistem rujukan yang terlalu longgar, pembayaran klaim rumah sakit yang lambat dan lain-lain.
Ia pun mengaku akan terus melakukan perbaikan terhadap KJS. "Ya, memang ini masih kurang. Tapi apa karena itu ndak usah ada KJS, biar yang sakit dirawat di rumah saja? Kan ndak bisa seperti itu. Ini yang kita bangun sistem, tapi sekali lagi masih ada kekurangan, kelemahan yang perlu diperbaiki," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Contra Flow Efektif Kurangi Kemacetan
Redaktur : Tim Redaksi