Jokowi dan Prabowo Berpeluang Besar Menangi Pilpres

Senin, 11 Maret 2013 – 15:40 WIB
JAKARTA -  Board of Advisor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie menilai Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto punya kans yang lebih besar memenangi Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Menurutnya, ketokohan dan tingkat popularitas keduanya terus menguat.

Sementara figur yang paling berpeluang untuk mendampingi Jokowi atau Prabowo adalah Chairul Tanjung, Dahlan Iskan,  Gita Wiryawan, Hary Tanoesoedibjo, Mahfud MD, dan Puan Maharani. "Dapat dipastikan mereka yang  akan bersaing ketat untuk menjadi pilihan cawapres bagi Jokowi dan Prabowo," kata Jefrie dalam keterangan persnya, Senin (11/3).

Sementara itu, Peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana mengatakan ada beberapa alasan kuat masyarakat terkait dengan pilihan calon presiden 2014 kepada Jokowi dan Prabowo. Di tengah banyak kemelut korupsi yang melanda negeri ini, kata dia, masyarakat butuh pemimpin alternatif yang tegas dan bersih dari jejak korupsi.

"Ini ditunjukkan misalnya saja masyarakat secara garis besar sudah tidak lagi mempersoalkan kesalahan-kesalahan pelanggaran HAM yang menyangkut Prabowo," ucapnya.

Sedangkan masyarakat yang sudah tidak terlalu mengelu-elukan pemimpin yang kharismatik dan pintar berteori terlihat dari yang memilik Jokowi. "Masyarakat  butuh pemimpin yang apa adanya, jujur, bertindak cepat dan tegas serta berpihak pada rakyat yang sosoknya ada pada Jokowi," katanya.

Akan tetapi pilihan sementara masyarakat ini tentunya tergantung dari kebijakan partai yang mengusung calon. Menurut Endang, bisa jadi sang tokoh menjadi idola masyarakat secara umum, tetapi ada kebijakan strategis partai yang tidak bisa bersinergi sehingga memunculkan nama lain.

"Partai harus  bisa mengolah sinyal-sinyal kebutuhan masyarakat (kualitas popularitas calon) dan juga kualitas kapabilitas calon jika ingin memenangkan pemilihan," ujar Endang.

Untuk calon wakil presiden, Endang menyorot Hary Tanoesoedibjo yang secara terang-terangan terjun langsung ke dunia politik. Setelah memilih hengkang dari Partai Nasional Demokrat, Bos MNC Group itu bergabung dengan Hanura.

"Ini catatan tersendiri dalam politik Indonesia. Dengan sumur daya yang kuat, umur yang masih muda dan modal politik, Hary Tanoe akan diperhitungkan pada Pilpres 2014," pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Calon Ketum PD tak Dibatasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler