Jokowi: Dana Desa Harus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Minggu, 25 November 2018 – 23:15 WIB
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Palembang, Sumsel, Minggu (25/11). Foto Biro Pers Setpres

jpnn.com, PALEMBANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan orientasi pembangunan empat tahun terakhir telah berubah.

Di mana membangun dan memberdayakan desa menjadi salah satu komitmen pemerintah untuk menghadirkan pemerataan ekonomi.

BACA JUGA: Menurut Said, Ini Makna Pernyataan Jokowi Soal Tabok

"Memang pembangunan yang selama ini telah kita kerjakan dalam empat tahun ini orientasinya kita ubah, kita balik. Pembangunan dimulai dari desa," ujar Jokowi.

Itu disampaikannya ketika memberikan sambutan pada Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Palembang Sport and Convention Center, Sumatra Selatan pada Minggu (25/11).

BACA JUGA: Puisi Terbaru Fadli Zon: Mau Saya Tabok Rasanya

Kenaikan alokasi anggaran untuk pembangunan desa setiap tahunnya menjadi salah satu indikasi bahwa pemerintah memang memprioritaskan desa sebagai program utama pembangunan.

Pada 2015, tahun awal kebijakan dana desa dijalankan, pemerintah memberikan dana desa sebesar Rp 20,7 triliun.

BACA JUGA: Jangankan Ujaran, Posisi Berdiri Juga Bakal Dipersoalkan

Tahun 2016 menjadi Rp 47 triliun, tahun 2017 sebesar Rp 60 triliun, tahun 2018 juga sebesar Rp 60 triliun. Di tahun 2019, dana desa meningkat menjadi sebesar Rp 73 triliun.

"Jadi sampai tahun ini sudah Rp 187 triliun kita gelontorkan ke desa-desa sebanyak 74 ribu desa yang ada di seluruh Tanah Air ini," kata Presiden.

Dari pemanfaatan dana desa itu, sejak 2015 hingga 2017, tercatat sejumlah infrastruktur dan fasilitas desa dibangun secara masif. Sepanjang 123 ribu kilometer jalan desa, 11.500 posyandu, 18.100 PAUD, 6.500 pasar desa, hingga 791.000 meter jembatan berhasil dibangun dari dana desa yang disalurkan.

Melihat capaian tersebut, di sejumlah desa, infrastruktur jalan desa menjadi lebih baik dibanding sebelumnya dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain seperti irigasi, embung, hingga fasilitas kesehatan seperti posyandu.

"Keinginan kita, semakin banyak perputaran uang yang ada di desa, kesejahteraan masyarakat desa akan meningkat pesat. Ini teori ekonominya seperti itu," jelas suami Iriana.

Dalam perkembangannya, kota-kota menginginkan kucuran dana serupa yang didapatkan oleh desa. Pemerintah di tingkat kelurahan diharapkan dapat menyelesaikan berbagai persoalan perkotaan disebutnya yang kian kompleks.

Setelah empat tahun mengalokasikan dana desa, mulai tahun 2019 mendatang, pemerintah juga telah menganggarkan dana kelurahan untuk mengakomodasi kebutuhan perkotaan.

"Di kota banyak yang lebih tidak baik daripada di desa kampung-kampungnya. Gunakan untuk drainase atau jalan di kampung-kampung yang ada di kota. Dana kelurahan kita arahkan ke sana karena kemiskinan di kota dan desa itu ada semua," kata Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Tua Sekali Bilang Pak Jokowi Titisan Bung Karno


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler