Jokowi Didampingi JK Dikhawatirkan Muncul Sektarian di Pemerintahan

Senin, 28 April 2014 – 15:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Calon pendamping Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang masih menjadi teka teki. Namun yang pasti, ada dua tokoh yang santer untuk menjadi calon wakil persiden, yakni Ryamizard Ryacudu dan Jusuf Kalla.

Berbagai kalangan menyebutkan bahwa Jokowi -panggilan akrab Gubernur DKI ini harus didampingi oleh wakilnya yang tegas dan punya jiwa kepemimpinan. Jika melihat krieria tersebut, nama Ryamizard masuk dalam katagori pendamping Jokowi.

BACA JUGA: Honorer K2 Bodong Diadukan Honorer K2 Bodong

Pengamat Politik, Emrus Shiombing mengatakan  sosok militer diharapkan mampu mencipakan kepemimpinan egas bila disandingkan dengan Jokowi.

“Ryamizard memiliki jaringan yang luas dengan TNI dan Polri. Hal ini dapat menjamin dari segi pertahanan dan keamanan," kata Emrus kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/4).

BACA JUGA: Mobil Mercy Wabup Serang Dibeli Dari Atut

Mengenai sosok lain, seperti Jusuf Kalla,  Emrus menilai jaringan bisnis milik Jusuf Kalla dikhawatirkan akan mencampuri kepentingan dalam pemerintahan. "Kebijakan yang dibuat nantinya dikhawatirkan hanya untuk menguntungkan perusahaan-perusahaannya," bebernya.

JK yang disebut-sebut akan dipasangkan dengan bakal capres PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) juga telah berusia. Hal ini bertolak belakang dengan Jokowi yang masih muda, energik, dan gemar blusukan ke pelosok kampung.

BACA JUGA: Hanya Punya 5 Menit Pikirkan Penunjukan Jadi Dirut Bank Century

"Kelemahan JK adalah faktor usia yang dapat mengganggu proses jalannya pemerintahan. Dikhawatirkan, Jokowi canggung dengan senioritas JK dalam menjalankan roda pemerintahan," tandasnya.

Sementara itu, aktivis asal Makassar Sulsel, Ian Kamarudin mengatakan siapa cawapres Joko Widodo adalah orangyang bisa menutupi kekurangan dari karakter Jokowi.

Ditanya antara Jusuf Kalla dengan Ryamizard Ian mengatakan, JK dengan Jokowi banyak kesamaan baik dari karakter maupun cara kerja. Berbeda dengan Ryamizard yang punya ketegasan apalagi terhadap ancaman NKRI, pasti berbeda dengan JK.

"Soal JK saya melihat ada indikasi terjadinya dua matahari kembar nantinya, dikhawatirkan akan terjadi sektarian-sektarian kelompok di dalam pemerintahan, terbukti ketika periode pertama pemerintahan SBY-JK, baru berjalan satu tahun itu sudah kelihatan terjadinya dua kubu, kami tidak ingin ini terjadi pada Jokowi jika menggandeng JK," kata Ian. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Bodong Didominasi Tenaga Guru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler