Jokowi Dinilai Komitmen Bangun Wilayah Perbatasan

Jumat, 13 Mei 2016 – 22:57 WIB
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengadakan serap aspirasi masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Acara tersebut berlangsung di Aula DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau, Kamis (12/5). FOTO: Humas MPR for JPNN.com

jpnn.com - KAPUAS HULU – Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengadakan serap aspirasi masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Acara tersebut berlangsung di Aula DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau, Kamis (12/5).

Serap aspirasi ini dihadiri jajaran pemda, para camat, kepala desa, tokoh masyarakat, para mahasiswa, dan siswa.

BACA JUGA: Banyak Kader Terjerat Korupsi, Golkar Harus Dipimpin Orang Bersih

Dalam arahannya, Oesman Sapta mengungkapkan pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo sangat menekankan pembangunan infrastruktur khususnya di perbatasan. Bahkan Presiden Jokowi berkali-kali datang ke perbatasan untuk melihat secara langsung pembangunan jalan di perbatasan.

“Setelah dicek Presiden Jokowi, pembangunan jalan sudah mencapai ratusan kilometer. Tidak hanya di Entikong, Kalimantan Barat tapi juga daerah perbatasan lain di Aceh, Papua,” katanya.

BACA JUGA: Ini Kata Profesor Politik Buat Caketum Golkar

“Kalau presiden datang empat  kali ke perbatasan, menteri datang 6 kali, Dirjen datang 12 kali. Bayangkan berapa kali dalam setahun daerah perbatasan dikunjungi," tambah Oso.

Meski demikian, masalah perbatasan masih tetap banyak. Dalam serap aspirasi, banyak pertanyaan berkaitan dengan perbatasan seperti nasionalisme, tenaga kerja ilegal, intervensi dari negara lain di perbatasan seperti politik, narkoba, dan lainnya.

BACA JUGA: KPK: BAP Hanya Dibuka di Pengadilan

Usai serap aspirasi, Oso mengakui daerah perbatasan selalu mengalami krisis. “Kita dari pusat harus lebih peka terhadap persoalan di perbatasan. Karena apa yang terjadi di daerah tidak mudah sampai ke pusat. Banyak keluhan dari anak bangsa yang ada di perbatasan,” ujar anggota DPD dari Kalimantan Barat ini.

Dari serap aspirasi ini, lanjut Oso, mereka menginginkan pesannya sampai ke tingkat nasional.

“Apa yang harus dilakukan oleh aparat kita. Bukan berarti perhatian pemerintah belum menyentuh masyarakat. Perhatian pemerintah sudah luar biasa. Cuma belum maksimal di perbatasan. Perhatian pemerintah di perbatasan belum maksimal,” papar Oso.

Menurut Oso, kesulitan daerah yang bukan perbatasan beda dengan daerah perbatasan. "Karena ada di batas negara lain. negara lain itu memanfaatkan kekurangan-kekurangan kita. Itu yang harus kita waspada," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir, mengatakan untuk pertama kali Wakil Ketua MPR hadir di Kapuas Hulu.

Kapuas berpendudk 235 ribu jiwa dan berada di ujung timur Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Serawak. Luas Kabupaten Kapuas Hulu 3,1 juta hektar. “Kabupaten ini terdiri dari bermacam suku dan agama tapi tetap harmonis,” ujarnya.(Adv/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Kenapa yang Tidak Baik Dipilih Juga?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler