jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyarankan Presiden Joko Widodo memilih menterinya dari kapan gan ahli dibanding partai politik. Menurut dia, idealnya komposisi pembantu presiden adalah kabinet ahli (zaken kabinet).
"Paling tidak kabinet dengan komposisi dari koalisi terbatas, yaitu secara kuantitas jumlah anggota kabinet dari unsur parpol tidak melebihi unsur profesional dan proses pengangkatan anggota kabinet lebih dominan berdasarkan kompetensi dan profesionalisme dibanding akomodasi kepentingan politik semata," kata Pangi kepada JPNN.com, Rabu (31/7).
BACA JUGA: Ibu Kota akan Pindah ke Kalimantan, di Mana Persisnya? Ini Penjelasan Jokowi
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menyadari presiden punya hak prerogatif untuk memilih menteri. Dia juga mendorong Jokowi untuk lepas dari tekanan dan intervensi kelompok mana pun.
"Loyalitas menteri harus sepenuhnya kepada presiden atau tunggal. Menteri dari unsur kader partai memiliki dualisme loyalitas, memiliki loyalitas ke presiden sekaligus ke parpol asalnya," kata dia.
BACA JUGA: PKS Persilakan SBY Bertemu Jokowi, Tidak Perlu Lapor
Selain melaksanakan perintah presiden, para menteri dari unsur partai juga berkepentingan membesarkan partai. Pangi mengatakan, presiden harus mampu mengendalikan kabinet sehingga potensi loyalitas ganda para menteri dapat diminimalisasi.
"Oleh karena itu, menteri dari unsur parpol seharusnya tidak memiliki jabatan strategis di partainya. Sekali lagi, presiden harus mampu mengendalikan kabinet secara tegas, efektif tanpa ada loyalitas ganda para menterinya," jelas Pangi. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Lihat, Semua Tegang saat Jokowi Bicara soal Tobasa, Enggak Mulai? Ganti!
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS: Pak Jokowi Urus Saja Kawan-kawan Koalisinya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga