Jokowi Dituding Angkat Anti-Malaysia Alihkan Isu Kenaikan BBM

Kamis, 27 November 2014 – 15:45 WIB
Jokowi Dituding Angkat Anti-Malaysia Alihkan Isu Kenaikan BBM. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sikap tegas yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo menyikapi aksi pencurian ikan oleh nelayan Malaysia di perairan Indonesia mendapat reaksi negatif dari media Malaysia. Perintah menenggelamkan kapal nelayan Negeri Jiran itu dianggap sebagai isu yang bisa mengurangi tekanan atas kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Mengambil kesempatan di atas semangat anti-Malaysia itu, Jokowi mungkin cuba mengalih tekanan yang hadapi berhubung cadangan menaikkan harga minyak sebanyak 50 peratus. Pengumuman itu mendapat bantahan hebat dalam kalangan rakyat terutama yang berada di bawah paras kemiskinan. Ironinya mereka itu sebelum ini menjulang Jokowi sebagai “wira rakyat” ketika berkempen dulu," demikian laporan media Malaysia, Utusan Online dengan Judul 'MAAF CAKAP, INILAH JOKOWI'.

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Serang Rombongan Kedubes Inggris di Afghanistan

Tulisan ini diunggah sebagai reaksi dari Jokowi yang memerintahkan untuk menenggelamkan kapal nelayan Malaysia yang memasuki laut Indonesia. Sikap ini pun dianggap sebagai pendekatan konfrontasi dan sedikit angkuh sebagai negara serumpun.

Dalam laporan tersebut juga mengulas bagaimana sebenarnya gagasan Mengganyang Malaysia mudah diletupkan karena memiliki sejarah panjang sejak Presiden Soekarno. Walapun hubungan Pemerintah Malaysia dengan Pemerintah Indonesia dikatakan harmonis, namun kebanyakan rakyat Indonesia yang menyimpan dendam.

BACA JUGA: Media Malaysia Sebut Jokowi Presiden Angkuh

"Isu-isu remeh seperti menuduh “mencuri” tarian tradisi negara itu menyemarakkan kemarahan rakyat hingga pejabat Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pernah dilemparkan najis. Ini satu tindakan keterlaluan," ulas laporan tersebut.

Laporan yang menyudutkan Jokowi ini pun kemudian membela diri bahwa tarian dan budaya Indonesia tidak diklaim milik Malaysia.

BACA JUGA: Polisi Ditodong Pisang

"Tetapi Indonesia tidak bertanya kenapa tarian yang dikatakan dicuri itu berada di Malaysia? Bukankah dikembangkan sendiri oleh orang Indonesia yang sudah menjadi rakyat negara ini sejak lama dulu? Mereka menetap di sini untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Kesenian ini dikembangkan dan dimiliki oleh orang asal Indonesia di Malaysia tetapi peliknya Malaysia digelar Malingsia atau pencuri,". (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Majikan Sudah 2 Tahun Meninggal, Anjing Masih Setia Menunggu di RS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler