Jokowi Duga Ada Kecurangan di IT dan Surat Suara

Rabu, 11 Juli 2012 – 12:04 WIB

JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyatakan selalu ada kemungkinan kecurangan dalam proses pemungutan suara saat pemilihan umum. Termasuk dalam proses pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta kali ini. Namun, ia menyatakan hal tersebut tidak menyurutkan optimismenya menghadapi persaingan di bursa pilkada itu.

"Saya sudah dengar dan saya dapat sms-sms laporan kecurangan. Kecurangannya bisa saja di IT dan kertas suara. Tapi saya kan belum pegang bukti. Kalau ada bukti, baru saya ngomong," kata Jokowi di Jakarta, Rabu (11/7).

"Saya berharap pilkada ini fair-fair saja lah. Optimis terus," sambungnya.

Untuk memantau jika ada kecurangan, hari ini pasangan cagub-cawagub, Joko Widodo- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menempatkan sekitar 45.000 saksi di lokasi TPS di seluruh Jakarta. Selain itu mereka juga menyebar 3.000 satgas anti politik uang.

"Saksi sudah siap. Kita punya 15.200 dari PDIP, 15.200 dari Gerindra dan 15.200 dari relawan. Jadi, 15.200 kali tiga. Satgas anti curang dan anti money politic, ada 500 di setiap wilayah," terangnya.

Satgas ini bertugas untuk mengawasi  adanya kecurangan maupun money politics selama proses pemungutan suara. Jika menemukan adanya tindak kecurangan, satgas harus menangkap, melapor, dan kemudian membawa oknum yang berlaku curang pada aparat berwenang. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditemani Jokowi Nyoblos, Mega Disambut Qasidah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler