Jokowi : Harus Diakui Masih Banyak Masalah HAM

Jumat, 11 Desember 2015 – 19:30 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto : dok jpnn
JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengakui penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia belum berjalan maksimal. Diakuinya kasus pelanggaran HAM  masa lalu hingga saat ini belum terselesaikan. Hal ini disampaikan Jokowi, sapaannya, saat peringatan hari HAM sedunia ke 67 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12).

jpnn.com - “Harus diakui keadaan HAM di tanah air masih cukup banyak masalah yang kita harus selesaikan bersama. Penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu, konflik agraria, penghormatan terhadap hak masyarakat adat, kemudian pemenuhan hak atas pendidikan dan kesehatan bagi seluruh masyarakat,” ujar Jokowi.

Untuk penyelesaian masalah-masalah tersebut Jokowi meminta pemerintah daerah dan pusat bersinergi menyelesaikannya. Menurutnya, penyelesaian kasus pelanggaran HAM bisa terjadi jika ada keberanian dari semua pihak. Terutama keberanian untuk melakukan rekonsiliasi.

BACA JUGA: Hayoo, Siapa Berani Layani Tantangan Sang Jenderal?

“Sekali lagi punya keberanian untuk melakukan rekonsiliaasi atau mencari terobosan penyelesaian melalui jalur-jalur yudisial maupun nonyudisial,” imbuhnya.

Sementara itu mengenai konflik agraria, Jokowi meminta pihak dan kementerian terkait membenahi tumpang tindi hak atas tanah dan menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat adat. Jokowi mengatakan, banyak mendapat laporan terkait konflik agrarian tersebut.

BACA JUGA: Wow! Luhut Duluan Undang Anggota MKD

“Banyak keluhan yang berkaitan dengan masalah agraria. Saya hitung rata-rata per provinsi itu kira-kira ada 800an kasus. Ini juga yang harus segera diselesaikan,” tandas Jokowi. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Oh, Bukan Hanya Sudirman yang Dilaporkan Setnov ke Bareskrim

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suara Menggelegar, Luhut: Saya Benar-benar Terganggu!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler