jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo turut memantau perkembangan kondisi politik di parlemen pasca-pembentukan DPR RI tandingan oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang dimotori PDI Perjuangan. Presiden yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu berharap DPR bisa segera menyelesaikan persoalan internal sehingga bisa secepatnya fokus pada fungsi dan tugasnya.
Hal itu disampaikan mantan deputi di Tim Transisi, Andi Widjajanto usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Kamis (30/10) malam. Andi yang menjadi calon sekretaris kabinet itu mengatakan, Jokowi ingin ada solusi politik bagi persoalan di DPR RI.
BACA JUGA: Mayoritas Publik Menilai Kabinet Jokowi Hasil Kompromi dengan Mega
"Presiden sebagai eksekutif itu sangat berharap DPR bisa segera mencari solusi-solusi politik sehingga pilar-pilar kenegaraan bisa langsung berfungsi secara utuh dalam menjalankan peran masing-masing," ujar Andi.
DPR tandingan muncul sebagai respon KIH atas dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) yang menyapu bersih posisi pimpinan DPR, komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD). Akibatnya, KIH yang beranggotakan PDIP, NasDem, PKB, Hanura tak mendapat jatah posisi strategis di DPR RI.
BACA JUGA: Hadirkan Nuansa Intelektualitas di Partai Golkar
Yang terkini, KIH meminta Jokowi selaku presiden mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk membatalkan Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) yang hanya menguntungkan KMP. Namun, Jokowi belum bereaksi atas permintaan KIH tentang perppu untuk membatalkan UU MD3 itu.
"Belum ada usulan kongkret ke arah sana ya. Jadi biasanya bila ada usulan seperti itu akan muncul beberapa kajian dari beberapa lembaga seperti menkopolhukam. Sampai sekarang belum ada," tandas Andi.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Setya Novanto: Hati-hati Rakyat Melihat Kita
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andi Widjajanto Mengaku Ditunjuk Jokowi Jadi Sekretaris Kabinet
Redaktur : Tim Redaksi