jpnn.com, JAKARTA - Beragam upaya pembangunan di berbagai bidang telah dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu sebagai upaya untuk membawa Indonesia hijrah ke arah yang lebih baik.
Presiden menegaskan, sekarang ini yang utama adalah berusaha sekuat tenaga untuk bersama-sama membawa Indonesia hijrah.
BACA JUGA: Jokowi Yakin Gesits Akan Diterima Pasar
"Hijrah dari ketertinggalan menuju kemajuan, masih ada yang kemiskinan kepada kesejahteraan. Hijrah dari ketimpangan menuju ke sebuah keadilan ekonomi," katanya saat pembekalan caleg DPR Partai Hanura di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/11).
Namun, Jokowi menegaskan, untuk hijrah menuju Indonesia maju itu perlu proses. Dia menegaskan, proses itu tidak mungkin sehari dua hari, setahun dua tahun, dan tak semudah membalikkan telapak tangan. "Ada prosesnya, ada tahapan-tahapan besarnya," tegas Jokowi.
BACA JUGA: Jajal Motor Listrik Gesits, Jokowi: Enggak Ada Grengnya
Dia menambahkan, misi mulia itu tidak akan bisa dilaksanakan dengan maksimal jika tak didukung oleh rakyat secara maksimal. Tentunya tidak akan terlaksana tanpa memperoleh suara yang signifikan dalam pemilu tahun depan.
"Target jangka pendek yang harus kita kejar adalah bagaimana mendapatkan dukungan maksimal dari rakyat," jelasnya.
BACA JUGA: Kubu Jokowi Kasihan Prabowo Salah Melulu
Menurut Jokowi, hal ini penting sekali dalam politik. Terutama untuk memberi dukungan maksimal dalam proses elektoral. Karena itu, ujar Jokowi, cara berkomunikasi sangat penting sekali. Sekarang ini sudah bukan zamannya lagi hanya bermain udara saja, di media sosial, televisi-televisi.
"Tapi yang lebih penting adalah apabila bisa dari pintu ke pintu, door to door menjelaskan apa yang kita kerjakan, apa yang akan kita kerjakan," ungkapnya.
Menurutnya, komunikasi tatap muka itu penting sekali dalam menjelaskan berbagai pekerjaan yang sudah dan akan dilakukan pemerintah.
"Jelaskanlah tadi mengenai Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, yang langsung bersentuhan langsung dengan kepentingan individ- individu yang ada di desa, ada di daerah," katanya.
Selain itu juga soal pembagian sertifikat tanah yang tahun kemarin sudah lima juta lebih dibagikan. Bahkan, tahun ini minimal tujuh juta. Tahun depan ditargetkan 11 juta.
"Saya kira kalau kita bisa menjelaskan seperti ini rakyat akan tahu kemudian memberikan dukungan terhadap kebijakan yang kita kerjakan dan yang akan kita lakukan," paparnya.
Menurut dia, banyak masyarakat yang tidak terjangkau oleh media-media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya.
Dia menambahkan, banyak masyarakat yang mungkin juga tidak percaya dengan media-media seperti ini. Tapi banyak juga yang sangat percaya.
"Glamornya, riuhnya pemberitaan media tidak menjamin kita mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Jadi pentingnya door to door. Jangan sampai silau oleh survei, oleh berita-berita," katanya.
Jokowi mengatakan yang perlu diingat adalah rakyat sangat beragam. Ada yang pegang gadget. Ada pula yang menggunakan media sosial dan tidak. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polemik Mobil Esemka, Begini Kata Jubir TKN Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy