Jokowi: Ini Sudah 50 Tahun Lebih Tidak Terjadi di Kalsel

Senin, 18 Januari 2021 – 17:32 WIB
Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi terdampak bencana banjir di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1). Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyebut fenomena banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan cukup mengejutkan.

Sebab, pria yang akrab disapa Jokowi itu menilai sudah 50 tahun lebih provinsi tersebut tidak mengalami banjir.

BACA JUGA: Tiba di Kalsel, 91 Personel TNI AL Langsung Terjun ke Lokasi Terdampak Banjir

Jokowi pun menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk menangani kerusakan.

"Hari ini, saya meninjau banjir ke Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan," kata Jokowi saat meninjau Jembatan Mataraman di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Senin (18/1).

BACA JUGA: Terbit Maklumat FPI Setelah Kejadian Banjir di Kalsel dan Gempa di Sulbar, Ini Isinya

Sejumlah sarana penghubung yang rusak, salah satunya ialah Jembatan Mataraman. Rusaknya jembatan tersebut menyebabkan akses jalan nasional di Kalimantan Selatan menjadi terputus.

"Saya ingin memastikan ke lapangan, yang pertama mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi. Ada beberapa jembatan yang runtuh, seperti kita lihat di belakang ini. Tadi saya sudah minta ke Menteri PU agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," ujar Jokowi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi dengan Rombongan Terbatas Berangkat ke Lokasi Bencana Banjir Kalsel

Sementara yang berkaitan dengan evakuasi warga terdampak, Jokowi melihat proses evakuasi di lapangan telah tertangani dengan baik. Selanjutnya, Jokowi menitikberatkan pada ketersediaan logistik dan kebutuhan lain bagi para pengungsi yang berada di pengungsian.

"Ini yang penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di dalam pengungsian. Kekurangan-kekurangan yang ada nanti bisa dibantu dari pemerintah pusat selain dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota," tuturnya.

Untuk diketahui, curah hujan yang sangat tinggi selama hampir sepuluh hari secara berturut-turut menyebabkan Sungai Barito yang biasanya menampung kurang lebih 230 juta meter kubik air kini menghadapi lonjakan debit air secara signifikan. Jokowi memperkirakan ada 2,1 miliar kubik air sehingga menguap di sepuluh kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan dukacita bagi para korban sekaligus mendoakan ketabahan bagi para keluarga yang ditinggalkan.

"Saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal di musibah banjir di Kalimantan Selatan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan keikhlasan," tandasnya. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler