jpnn.com, BANTEN - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambangi Provinsi Banten pada Senin (24/12) pagi, untuk meninjau penanganan dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Serang dan Lampung Selatan.
Melalui Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja Bogor, Jawa Barat, Jokowi beserta rombongan lepas landas menuju Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dengan menggunakan helikopter EC725 Caracal milik TNI AU, pada pukul 09.00 WIB.
BACA JUGA: 281 Korban Meninggal, 11.687 Orang Mengungsi
Setibanya di Kabupaten Pandeglang, dia langsung meninjau beberapa lokasi yang terdampak bencana tsunami. Selain itu, presiden akan mengunjungi beberapa puskesmas dan rumah sakit di Pandeglang yang jadi tempat perawatan para korban bencana tsunami.
BACA JUGA: Kemenhub Kerahkan Kapal Patroli KPLP Bantu Evakuasi
Dalam peninjauan ini, mantan gubernur DKI Jakarta itu ingin memastikan bahwa penanganan dampak bencana tsunami bisa diselesaikan dengan cepat dan baik, terutama evakuasi korban dan adanya bantuan pelayanan kesehatan.
Kemarin saat memberikan keterangan pers di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Presiden telah menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Sosial, Panglima TNI, hingga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan jajaran terkait untuk langsung terjun ke lapangan melakukan evakuasi dan pendataan.
BACA JUGA: Luluh Lantak, Terisolasi, Kelaparan, Memprihatinkan
"Saya juga telah memerintahkan untuk melakukan langkah-langkah darurat menemukan korban dan juga melakukan perawatan secepat-cepatnya," ucap Jokowi.
Turut mendamping Presiden dalam penerbangan menuju Kabupaten Pandeglang, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, hingga Komandan Paspampres Brigjen TNI Maruli Simanjuntak. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buat Korban Tsunami, Ada Dapur Umum di Kantor Gubernur
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam