Berdasarkan hasil pantauannya, Jokowi menilai banyak hal yang perlu dibenahi di Terminal Pulo Gadung. Jokowi bersama dengan kepala dinas terkait akan segera merumuskan langkah-langkah untuk melakukan perbaikan.
"Banyak, banyak, banyak, banyak sekali yang harus diperbaiki. Dirubah, dirumuskan sehingga nanti ketemu sistem yang bener. Ini keputusan lapangan," ujar Jokowi kepada wartawan di Terminal Kampung Melayu.
Salah satu yg menjadi perhatian Jokowi adalah masih banyaknya angkutan umum yang sudah tidak layak pakai. Beberapa angkutan umum sudah beroperasi lebih dari 20 tahun bahkan 30 tahun. Ia menegaskan akan meremajakan angkutan-angkutan umum tersebut.
"Artinya mobil itu sudah nggak layak. Rem nggak jelas, speedo meternya nggak ada. Coba, ini di ibukota negara perlu ada peremajaan total," terang Jokowi.
Namun mantan Walikota Surakarta itu mengaku belum tahu langkah apa yang diambil untuk mendanai peremajaan tersebut. Yang pasti ia berjanji, program peremajaan tidak akan memberatkan pemilik angkutan umum.
"Nggak tahu itu pakai pola subsidi atau pola hibah. Jangan suruh mereka untuk beli. Nggak mungkin, sampai kapan pun ga mungkin," tegas gubernur penerus Fauzi Bowo ini.
Selain itu Jokowi juga berencana akan menertibkan pengendara angkutan umum. Ia tidak ingin ada lagi pengendara gelap alias supir tembak. Oleh karenanya, ia meminta kesejahteraan supir angkutan umum bisa lebih ditingkatkan.
Kondisi terminal juga tidak luput dari perhatian pria berbadan ceking itu. Menurutnya, lokasi terminal kampung Melayu yang berada di tengah dua ruas jalan sebenarnya tidak ideal. Namun, ia belum bisa memutuskan apakah akan merelokasi terminal tersebut. "Jangan dijawab langsung. Kita baru pemetaan ini pemetaan," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas Program Kerja, Jokowi Temui Dahlan Iskan
Redaktur : Tim Redaksi