Jokowi-JK Lestarikan Adat dari Sabang hingga Merauke

Jumat, 27 Juni 2014 – 17:44 WIB
Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo saat menerima mandau dari tokoh masyarakat Dayak dalam acara Deklarasi Pemenangan Masyarakat Adat Kalimantan Pro Jokowi dan JK di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (27/6). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan terus melestarikan nilai-nilai yang ada di masyarakat Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Hal itu ditegaskan Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, saat menghadiri Deklarasi Pemenangan Masyarakat Adat Kalimantan Pro Jokowi dan JK, di Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (27/6).

Dalam kesempatan itu, Tjahjo menerima amanat dari Presidium Dewan Adat Dayak Kutai Barat, Kalimantan Timur, untuk disampaikan kepada Jokowi-JK.

BACA JUGA: Sidang Isbat Tertutup Bagi Media

"Masyarakat adat merupakan jati diri NKRI yang tidak bisa kita pisahkan dari prinsip membangun kehidupan berbangssa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 45," ujar Tjahjo.

Menurutnya, pesan ini merupakan hutang politik yang akan segera direalisasikan Jokowi-JK terpilih. Salah satunya, kata dia, segera merealisasikan pembangunan Jalan Trans Kalimantan. "Apapun, Kalimantan merupakan wilayah perbatasan. Dengan pembangunan jalan dan infrastruktur itu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik di pedalaman maupun perbatasan," paparnya.

BACA JUGA: Gelar Rapimnas, HKTI Dukung Prabowo-Hatta

Tjahjo menambahkan, Jokowi-JK akan menghargai hak dan hukum adat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari hukum negara. "Seperti tadi yang sudah disampaikan silahkan investor masuk, membuka kelapa sawit, pertambangan, tapi hargai masyarakat, dengarkan masyarakat, hormatilah adat dan hukum yang ada di wilayah tersebut," katanya.

Ia pun menambahkan, amanat lain yang diberikan dalam bentuk Mandau, senjata khas Suku Dayak, akan disampaikan kepada Jokowi.

BACA JUGA: Dahlan Iskan: Pilihlah Pemimpin yang Lebih Jujur

Lebih jauh Tjahjo mengajak untuk menciptakan pilpres yang jujur dan adil. Ia mengatakan, seluruh pendukung dan masyarakat yang mencintai demokrasi harus berani menentukan sikap, siapa kawan, siapa lawan, siapa kelompok yang akan merusak demokrasi dengan fitnah, serta hal yang akan memecah belah bangsa ini.

"Semangat Mandau tadi adalah berjuang untuk demokrasi. Kita akan membantu polisi, membantu TNI, apabila ada kelompok lain yang ingin merusak demokrasi, bangsa dan negara yang kita cintai ini," kata dia.

Di akhir sambutannya, Sekjen PDI Perjuangan itu mengajak untuk memilih pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK. "Nomor dua yang terbaik, yang akan membawa bangsa ini semakin baik dan sejahtera di masa datang," paparnya.

Sedangkan Bupati Kutai Barat Ismail Thomas yang menghadiri acara itu menegaskan bahwa sudah menjadi kewajiban untuk menjaga demokrasi agar jangan sampai tercoreng oleh hal berbau fitnah. Dia menegaskan, jangan sampai pemilu ini ternodai.

"Ini hajat seluruh rakyat Indonesia sehingag betul-betul amanah ini kita jaga bersama demi kebaikan dan kesejahteraan warga di masa yang akan datang," katanya.

Dia mengatakan, deklarasi yang sudah dideklarasikan ini hendaknya memberikan kesejukan dan kebaikan. "Serta memberikan makna bagi kita bahwa pada 9 Juli 2014 nanti hanya menunggu waktu Jokowi-JK akan memenangkan pemilihan," kata Ismail seraya mengatakan ini bukan pertempuran, tapi memilih calon pemimpin di masa yang akan datang. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Indonesia Bangkit Ahmad Dhani Videoklip Terbaik di Pemilu Kali Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler