jpnn.com, TANGERANG - Presiden Joko Widodo bereaksi mendengar laporan bahwa penjualan avtur di Bandara Soekarno-Hatta ternyata dimonopoli oleh PT Pertamina (Persero). Harga jual bahan bakar pesawat itu menjadi salah satu penyebab mahalnya tiket penerbangan.
"Berkaitan dengan harga tiket pesawat saya terus terang kaget dan malam hari ini saya baru tahu mengenai avtur yang dijual di Soetta itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri," ucap Jokowi dalam Rapat Kerja Nasinonal IV PHRI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Senin (11/2) malam.
BACA JUGA: Komentar Fadli Zon untuk Kebijakan Pemerintah Turunkan Harga BBM
Jokowi pun berjanji akan segera memanggil Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati untuk menanyakan hal tersebut.
"Saya akan undang dirut pertamina. Pilihannya hanya satu, harganya bisa sama dengan harga internasional tidak. Kalau tidak bisa saya akan masukkan kompetitor lain sehingga terjadi kompetisi," tegasnya.
BACA JUGA: Jokowi: Saya Sudah Lama Dikejar Pak Bupati
Usai acara itu, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan monopoli penjualan avtur oleh Pertamina, jelas membuat harganya tidak kompetitif. Bahkan bisa lebih mahal 30 persen dibandingkan negara tetangga.
"Itu yang harus dibenahi sehingga kalau harga sama dengan negara lain, ada yang namanya daya saing, competitiveness. Kalau ini diteruskan pengaruhnya ke harga tiket pesawat, karena harga avtur itu menyangkut 40% dari cost yang ada di tiket pesawat," tuturnya.
BACA JUGA: Pujian Jokowi untuk Alun-alun Cianjur
Dia meyakini, bila Petamina tidak mampu membuat harga avtur dalam negeri sama dengan negara lain, Jokowi akan memberi kesempatan kepada perusahaan lain menjual avtur di bandara.
"Banyak kalau yang mau, antre. Saya pastikan, walaupun saya belum tahu, tapi saya pastikan antre (mau jualan avtur)," tandas suami Iriana.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perayaan Imlek Nasional 2019 Dihadiri Presiden Jokowi dan Bu Megawati
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam