jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Kiai Ma'ruf Amin yakin menguasai perolehan suara Pilpres 2019 di Jawa Barat.
Juru Bicara TKN Jokowi - Kiai Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan, Jabar sangat penting sebagai barometer nasional. Menurut Ace, pemilih di Jabar sangat besar, yakni kurang lebih 32 juta. Jumlah itu 18 persen hingga 20 persen dari pemilih nasional.
BACA JUGA: Peta Politik di Jabar Sudah Berubah Drastis? 52,4%
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, berdasar survei internal, Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah dikuasai Jokowi - Kiai Ma'ruf.
"Nah, 2014 lalu kami (Jokowi) kalah di Jabar. Kami berupaya sedemikian rupa untuk memenangkan di Jawa Barat (di Pilpres 2019)," kata Ace kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (15/2).
BACA JUGA: TKN Targetkan Jokowi - Maruf Amin Menang Mutlak di Jakarta Utara
Ace menuturkan, salah satu sebab kekalahan pada 2014 di Jabar karena saat itu Partai Golkar belum bergabung menjadi pengusung Jokowi. "Sekarang Partai Golkar sudah menjadi bagian utama dari koalisi Pak Jokowi," ujarnya.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas Beda Tipis, Makin Ketat Bro!
BACA JUGA: Merasa Elite, Prabowo Mengaku Muak karena Rakyat Terus Dimiskinkan
Ace menambahkan, sekarang ini juga sudah banyak tokoh Jabar yang secara terbuka menyatakan mendukung Jokowi - Kiai Ma'ruf. "Itu menunjukkan kekuatan yang dimiliki oleh Jokowi - KH Ma'ruf Amin," katanya.
Selain itu, ujar Ace, banyak pula dukungan dari sejumlah kepala daerah kepada Jokowi - Kiai Ma'ruf. Sedangkan dulu atau Pilpres 2014, lanjut Ace, kepala daerahnya berasal dari kubu sebelah.
"Sekarang Kang Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) dan wagubnya Pak Uu (Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum) juga partai koalisi," ungkap Ace.
Yang lebih penting lagi, lanjut Ace, sekarang ada figur KH Ma'ruf Amin yang menjadi cawapres Jokowi. "Beliau orang Sunda. Yang secara kultural walaupun orang Banten tapi kulturnya Sunda," katanya.
Dia menegaskan pendekatan budaya dan keagamaan jauh lebih mengena kepada masyarakat di Jabar. "Sehingga kami sangat optimistis bisa menang di Jabar," ungkapnya.
Dia menegaskan lagi survei internal mereka yang menyatakan Jokowi unggul, terkonfirmasi dengan sigi sejumlah lembaga yang menyatakan bahwa paslon 01 memperoleh 42 persen dan kubu sebelah 37 persen. "Jadi, Jabar sekarang mulai dikuasai kami," tegasnya.
Nah, Ace menuturkan, itulah salahnya kubu sebelah kenapa menggempur Jateng dan meninggalkan Jabar. Padahal, ujar dia, Jateng ini sudah betul-betul ke Jokowi - Kiai Ma'ruf. "Jawa Tengah dikejar, eh Jawa Barat-nya ditinggalkan. Ya sudah kami rebut," ungkapnya.
BACA JUGA: Peta Politik di Jabar Sudah Berubah Drastis? 52,4%
Dia menegaskan PDIP, Golkar, PPP, PKB, Nasdem yang merupakan koalisi pendukung Jokowi sangat kuat di Jateng. Selain itu, ujar dia, hampir sebagian kepala daerah di sana berasal dari koalisi pendukung Jokowi.
Yang lebih penting lagi, kata dia, Jokowi asli Solo dan Jateng, sehingga sudah tahu betul sejauh mana kekuatan di sana. Masyarakat juga bisa tahu dan merasakan apa yang sudah dilakukan Jokowi.
"Dengan berbagai macam kebijakan pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi, tentu buat masyarakat Solo dan Jawa Tengah sendiri ada kebanggan ada orang Jateng jadi presiden kembali," katanya.
Menurut Ace lagi, Jokowi juga mendapatkan saran dari para kepala daerah di Jateng. ""Sudah Pak Jokowi tidak usah garap Jateng, itu urusan kami". Itu kata Pak Ganjar Pranowo (gubernur Jateng), dan para kepala daerah lainnya," katanya.
Karena itu, ujar dia, Jokowi sekarang fokus ke daerah yang memang dinilai masih zona merah seperti Jabar, Sumatera Barat. "Itu yang dilakukan oleh kami sekarang," tuntas Ace. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Insyaallah Jokowi Menang Lagi, Wapres RI 2019-2024 Tetap Mutasyar PBNU
Redaktur & Reporter : Boy