JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji untuk memenuhi panggilan Komnas HAM pada pukul 14.00 WIB, Kamis (16/5). Namun hingga pukul 16.00 WIB, gubernur yang akrab disapa Jokowi itu tidak kunjung datang.
Mangkirnya Jokowi disesalkan oleh sekelompok warga Waduk Pluit yang telah menunggunya di kantor Komnas HAM. Pasalnya, mereka berharap untuk berdialog dengan orang nomor satu di Jakarta itu.
"Kita bermaksud berdialog dengan Jokowi-Ahok. Kami masih menunggu, kami sangat kecewa sekali kalau beliau tidak hadir karena ini sudah panggilan yang kedua," kata Midun, perwakilan warga Muara Baru kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
Midun mewakili warga kampung Muara Baru RT 17 RW 19 Kelurahan Penjaringan yang terletak di bagian timur Waduk Pluit. Ia mengatasnamakan 7000 kepala keluarga dilingkungannya.
Menurutnya, warga kampungnya selama ini tidak pernah diajak berbicara oleh Pemprov DKI tentang rencana penggusuran rumah mereka. Tidak adanya dialog ini membuat warga resah akan nasibnya.
Menurut Midun, sudah sebulan ini warga dihantui rasa cemas dan merasa diteror oleh pihak Pemprov DKI.
Kekecewaan kelompok warga ini bertambah besar karena merasa telah berjasa membawa duet Jokowi-Ahok menang pada pilkada DKI lalu.
"Kami sakit karena kami telah memberikan kemenangan 100 persen (bagi Jokowi-Ahok) di daerah Waduk Pluit atas HNW, atas Foke, tapi sekarang semua janji-janji kampanye sudah dilupakan," ucapnya.
Midun menegaskan bahwa warga akan terus melakukan perlawanan hingga ada dialog dengan Jokowi. Ia bahkan mengancam jika warga akan menduduki kantor Wali Kota Jakarta Utara apabila tuntutannya tidak dipenuhi.
"Ribuan warga Muara Baru akan bergerak menduduki kantor Wali Kota Jakut jika masih tidak ada dialog," pungkasnya
Berdasarkan info yang diterima JPNN, saat ini Jokowi tengah berada di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat. Kehadirannya di universitas tersebut untuk memberikan kuliah umum. (dil/jpnn)
Mangkirnya Jokowi disesalkan oleh sekelompok warga Waduk Pluit yang telah menunggunya di kantor Komnas HAM. Pasalnya, mereka berharap untuk berdialog dengan orang nomor satu di Jakarta itu.
"Kita bermaksud berdialog dengan Jokowi-Ahok. Kami masih menunggu, kami sangat kecewa sekali kalau beliau tidak hadir karena ini sudah panggilan yang kedua," kata Midun, perwakilan warga Muara Baru kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
Midun mewakili warga kampung Muara Baru RT 17 RW 19 Kelurahan Penjaringan yang terletak di bagian timur Waduk Pluit. Ia mengatasnamakan 7000 kepala keluarga dilingkungannya.
Menurutnya, warga kampungnya selama ini tidak pernah diajak berbicara oleh Pemprov DKI tentang rencana penggusuran rumah mereka. Tidak adanya dialog ini membuat warga resah akan nasibnya.
Menurut Midun, sudah sebulan ini warga dihantui rasa cemas dan merasa diteror oleh pihak Pemprov DKI.
Kekecewaan kelompok warga ini bertambah besar karena merasa telah berjasa membawa duet Jokowi-Ahok menang pada pilkada DKI lalu.
"Kami sakit karena kami telah memberikan kemenangan 100 persen (bagi Jokowi-Ahok) di daerah Waduk Pluit atas HNW, atas Foke, tapi sekarang semua janji-janji kampanye sudah dilupakan," ucapnya.
Midun menegaskan bahwa warga akan terus melakukan perlawanan hingga ada dialog dengan Jokowi. Ia bahkan mengancam jika warga akan menduduki kantor Wali Kota Jakarta Utara apabila tuntutannya tidak dipenuhi.
"Ribuan warga Muara Baru akan bergerak menduduki kantor Wali Kota Jakut jika masih tidak ada dialog," pungkasnya
Berdasarkan info yang diterima JPNN, saat ini Jokowi tengah berada di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat. Kehadirannya di universitas tersebut untuk memberikan kuliah umum. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari ini Jokowi Datangi Kantor Komnas HAM
Redaktur : Tim Redaksi