Jokowi - Ma'ruf Amin Unggul di Lapas Kerobokan, Pesan Khusus Napi Ini Bikin Terharu

Kamis, 18 April 2019 – 09:10 WIB
Sejumlah napi di Lapas Kerobokan menyalurkan suaranya di TPS Lapas Kerobokan, Rabu (17/4) kemarin. Foto: Miftahuddin Halim/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, DENPASAR - Pasangan calon (paslon) capres – cawapres nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf Amin unggul di Lapas Kelas IIA Kerobokan dan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar.

Berdasar hasil real count surat suara di TPS 31 dan 32 Lapas Kelas IIA Kerobokan, paslon 01 meraup 335 suara. Sedangkan paslon nomor 02 Prabowo – Sandiaga Uno kebagian 82 suara. Surat tidak sah sebanyak 8 lembar.

BACA JUGA: Jokowi Baru Menang Quick Count, Relawan Sudah Botak Massal

Sementara di Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar, Jokowi – Ma’ruf Amin juga unggul dengan suara 87, sedangkan Prabowo – Sandiaga kecipratan 38 suara.

BACA JUGA: Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019 Diragukan, Begini Respons Fadlin Guru Don

BACA JUGA: Jokowi Baru Unggul Versi Quick Count, Wali Kota Solo Sudah Cukur Gundul

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sejumlah warga binaan tampak bingung saat mendapat surat suara. Terutama surat suara untuk DPR Bali, DPR RI dan DPD RI.

Wajar jika mereka bingung, sebab ukuran surat suara yang lebar dengan ratusan nama. Mereka pun tampak mengamati dengan mengangkat surat suara ke atas agar bisa dilihat jelas.

BACA JUGA: PKS Klaim Raih Dua Digit Perolehan Suara

Pernyataan menarik diberikan salah satu warga binaan bernama Made Ngurah Surya Widura.

Menurut Surya, pencoblosan di dalam lapas sangat bagus karena warga binaan yang terdiri dari napi dan tahanan bisa menyalurkan suaranya. Tapi, Surya berharap KPU lebih gencar melakukan sosialisasi sehingga tidak bingung saat mencoblos.

Ia berpesan pada wakil rakyat dan presiden – wakil presiden terpilih agar peduli pada rakyat.

“Intinya pemimpin yang terpilih nanti lebih peduli dengan masyarakat. Tolong kendalikan egonya, dan utamakan turun ke masyarakat,” beber pria berbadan gempal itu.

Menurut dia, saat ini pembangunan di Indonesia belum mearata. Tugas pemimpin nantinya agar tidak terjadi kesenajangan di masyarakat.

“Kalau kita lihat kan masih terjadi ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Ada orang kaya, kaya banget. Ada yang miskin, miskin sekali. Kami minta biar merata tidak terlalu ada ketimpangan,” imbuhnya.(JPG/rb/san/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap Penyebab Bang Sandi tak Dampingi Prabowo saat Konpers


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler